SUN tenor 10 tahun juga menjadi incaran utama investor asing yang mencatat incoming bids untuk seri tersebut senilai Rp8,71 triliun, 45% dari total penawaran masuk dari pemodal asing dalam SUN.
Namun, seperti sudah diperkirakan, kendati nilai penawaran masuk mencapai rekor, pemerintah hanya menyerap nilai incoming bids di target indikatif yaitu Rp15 triliun. Di mana awarded bids atau nilai yang dimenangkan dalam lelang kebanyakan di SUN seri 10 dan 15 tahun sebanyak Rp8,2 triliun.
Dengan masih tingginya minat pemodal di pasar perdana di tengah berbagai sentimen pasar terkait arah bunga global, pemerintah bisa menekan biaya pinjaman melalui penerbitan surat utang tersebut.
"Seiring peningkatan demand di pasar perdana dan tren penurunan yield SUN di pasar yang terus berlanjut, pemerintah dapat memperoleh borrowing cost lebih kompetitif ditandai penurunan Weighted Average Yield (WAY) pada lelang SUN hari ini sebesar 9-22 bps dibandingkan dengan level WAY di lelang sebelumnya," jelas Deni.
Penurunan yield terbesar pada seri SUN tenor 15 tahun yaitu sebesar 22 bps. Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2023.
Jadwal terdekat lelang SBN adalah untuk jenis SBSN alias sukuk pada 20 Juni nanti dengan target indikatif Rp7 triliun.
(rui)