Logo Bloomberg Technoz

Selain membatasi penggunaan mobil konvensional, Luhut menyebut pemerintah akan memperluas sasaran penerima insentif bantuan pembelian kendaraan listrik, khususnya sepeda motor listrik.

"Realisasi motor ini masih kita lihat satu bulan ke depan. Kita memungkinkan untuk membuka lebih lebar sasaran insentif tak hanya ke masyarakat kecil saja, tetapi mungkin ke menengah," kata Luhut.

Kemudian, lanjutnya, hal yang tak kalah penting adalah meningkatkan sosialisasi di daerah. Luhut tidak menampik masih banyak masyarakat yang belum bisa menerima transisi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik dengan dalih harga kendaraan ramah lingkungan itu mahal.

“Saya akan bikin Zoom ke seluruh pimpinan daerah untuk mensosialisasikan ini supaya mreka tahu insentif yang bisa ddapatkan. Kan di daerah banyak yang belum dapat. Namun, banyak orang yang bilang mobil elektrik ini apa iya mnyelesaikan masalah? Ini menyelesaikan masalah, tetapi ini kan bertahap, tidak bisa sehari langsung balik modal,” tuturnya.

Di tempat terpisah, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga mengamini implementasi insentif kendaraan listrik membutuhkan waktu agar terserap maksimal, sesuai dengan target pemerintah.

It takes time [ini membutuhkan waktu]. Kami menyiapkan bantuan pemerintah itu untuk pembelian kendaraan listrik roda dua dan empat, khususnya roda dua yang anggaran BUN-nya ada di kami. Ada dua tujuan [dari insentif] ini dan tidak mudah,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senin (12/6/2023).

Tujuan pertama, kata Agus, adalah mengubah cara pikir masyarakat serta kultur konsumen untuk mulai menerima atau mengadopsi kendaraan elektrik. Kedua, mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri. 

(rez/wdh)

No more pages