Logo Bloomberg Technoz

Perusahaan yang disokong oleh negara super kaya itu berhasil membeli Manchester City, klub sepak bola dan rival Manchester United pada 2008 dari tangan mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Sinawatra. Negara petrodolar yang beribukota di Dubai itu juga sempat mendekati klub legendaris Liverpool, tapi tidak menuai hasil pada 2007 lalu.

A Sky Sports camera operator, left, films during Sky's television coverage of the soccer match between Manchester City and Liverpool (Bloomberg)

Bukan cuma Manchester City, melalui City Football Group (CFG) yang sahamnya mayoritas dimiliki oleh ADUG, Mansour juga memiliki tercatat memiliki saham di berbagai klub sepak bola di penjuru dunia. Mulai dari klub sepak bola Palermo FC (2022), Voetbalclub Lommel SK (2020), Esporte Clube Bahia (2023), kemudian, Yokohama Marinos di Jepang (2014).

2. Public Investment Fund Arab Saudi

Sebuah kendaraan finansial yang dimiliki oleh Arab Saudi, Public Investment Fund (PIF) yang dipimpin oleh Pangeran Arab Saudi Mohamed bin Salman, berhasil membeli klub sepak bola Inggris lain Newcastle United FC pada 2021. Nilai pembelian mencapai £300 juta atau sekitar Rp5,8 triliun.

Berdasarkan Deloitte Money Leageu, pendapatan Newcastle mencapai US$ 216 juta, dan menjadi satu dari 20 klub sepak bola termakmur di dunia.

Pangeran Arab Saudi Mohamed bin Salman (Bloomberg)

PIF merupakan Sovereign Wealth Fund (SWF) yaitu adalah dana investasi khusus yang dibuat atau dimiliki oleh pemerintah sebuah negara untuk memegang atau menguasai aset-aset asing untuk tujuan jangka panjang.

Kabar terakhir, Arab Saudi melalui PIF dipastikan gagal meminang Lionel Messi yang menampik tawaran gaji hampir Rp6.000 triliun untuk bermain di Al Hilal bersama-sama dengan legenda sepak bola Cristiano Ronaldo yang sudah merumput di tanah Arab.

Pangeran Arab lain yaitu Abdullah bin Mosaad bin Abdul Azis As Saud juga tercatat memiliki saham mayoritas di Sheffield United pada 2013. Kabar terakhir seperti dilansir oleh BBC pada 28 April lalu, Abdullah berniat menjual sahamnya di klub tersebut.

3. Qatar Sports Investments

Negara kaya raya dari jazirah Arab yang juga berhasil menancapkan penguasaan di klub sepak bola Eropa adalah Qatar. Melalui Qatar Sports Investments, negara petrodolar itu telah membeli klub sepak bola Prancis Paris Saint Germaine (PSG) pada 2012. 

Qatar Investment Authority meluaskan investasi di sektor teknologi, healthcare juga olahraga (Bloomberg)

Akuisisi itu memunculkan nama Nasser Al Khelaifi selaku chairman Qatar Sports Investments. Mengacu pada Deloitte, PSG menjadi satu dari tujuh klub sepak bola paling bernilai di dunia dengan nilai aset mencapai US$ 3,2 triliun dan pendapatan tahunan US$ 700 juta.

Lionel Messi. (dok Bloomberg)

Qatar juga telah mengubah Paris Saint-Germain menjadi aset mewah, penuh dengan toko seluas 4.400 kaki persegi (409 meter persegi) di Fifth Avenue.

Qatar bukan cuma berhenti di PSG, perusahaan tersebut juga berminat meminang klub Inggris Tottenham Hotspur. 

4. Nassef Sawiris - Mesir

Triliuner asal Mesir Nassef Sawiris, tercatat sebagai pemilik klub sepak bola Inggris Aston Vila dengan membeli 55% saham pengendali senilai US$ 36 juta dari tangan Tonny Xia pada 2018 lalu.

Selain Nassef, orang kaya Mesir lainnya Mohammed Mansour juga muncul sebagai nama-nama kaya di jagat industri sepak bola. 

Sebuah konsorsium termasuk Mansour baru-baru ini membayar US$500 juta untuk membeli hak atas tim Major League Soccer AS yang baru di San Diego. 

Sepak Bola, Golf, Sampai Tinju

Arab Saudi, sebagai salah satu negara berkuasa di jazirah Arab, bukan cuma berusaha menguatkan dominasi di industri sepak bola. Baru-baru ini kabar mengejutkan penggabungan PGA Tour dengan LIV Golf, menghebohkan industri olahraga. 

Arab Saudii agresif berinvestasi di industri olahraga dunia (Bloomberg)

PGA Tour merupakan organisasi yang menjalankan serangkaian turnamen golf, kebanyakan di Amerika Serikat termasuk PGA Tour yang merupakan turnamen golf tahunan bergengsi dunia.

Langkah itu dinilai sebagai bagian dari strategi Arab Saudi memanfaatkan kekayaan minyaknya yang nyaris tanpa batas itu, demi meningkatkan kekuatannya di dunia melalui investasi miliaran dolar dalam bisnis olahraga global. 

Public Investment Fund milik kerajaan Arab Saudi telah menghabiskan ratusan juta dolar demi menarik beberapa nama paling terkenal termasuk Phil Mickelson dan Dustin Johnson untuk bermain dalam turnamen LIV. 

Tidak berhenti di sana, Arab Saudi juga telah giat menjadikan kota-kota besar di negeri gurun tersebut sebagai tuan rumah pertarungan tinju bergengsi kelas berat seperti Antonhy Joshua dan Oleksandr Usyk. Menyusul setelah itu, Arab Saudi juga menjadi tuan rumah  Grand Prix Formula 1 balap motor. PIF bahkan tengah menimbang membeli F1 dengan tawaran US$ 20 miliar.

"Arab Saudi tidak kesulitan dalam menemukan mitra dalam dunia olahraga," kata Stanis Elsbourg, analis senior di Play The Game yang berbasis di Denmark. 

"Dengan menyelenggarakan acara olahraga bergengsi dan berinvestasi dalam kegiatan budaya, Arab Saudi bertujuan memposisikan diri sebagai tujuan acara internasional dan menunjukkan citra modern kepada dunia."

-- dengan bantuan laporan dari Matthew Martin dari Bloomberg News.

(rui)

No more pages