Bloomberg News sendiri pertama kali melaporkan Renault dan Nissan akan mencapai kesepakatan tentang kepemilikan saham dan proyek-proyek utama pada pekan lalu.
Selama ini, meskipun Renault memegang saham lebih besar yaitu 43% dengan hak suara, Nissan membuat lebih banyak mobil dengan memiliki 15% saham Renault tanpa hak suara.
Kesepakatan Renault ini sangat penting bagi CEO Renault Luca de Meo untuk dapat menggerakkan strateginya, yang melibatkan pemisahan lima unit berbeda, termasuk Ampere. Ia pun ingin memperdalam hubungan dengan beberapa mitra lain, termasuk Zhejiang Geely Holding Co. dari China dan pembuat chip Qualcomm Inc.
Aliansi Renault dan Nissan dibentuk pada 1999 ketika perusahaan Prancis itu memberikan Nissan suntikan dana dan membentuk kemitraan otomotif. Namun, selama bertahun-tahun, persaingan dan saling curiga terus meningkat di antara mereka. Puncaknya adalah kejatuhan bos Renault dan Nissan, Carlos Ghosn
Ketegangan dua perusahaan ini juga meluas ke hubungan politik antara Jepang dan Prancis.
(bbn)