Sementara hasil terbaru Apple melampaui ekspektasi. Kekhawatiran pasar mereda tentang prospek pertumbuhannya. Para investor malah optimis dengan rencana perusahaan untuk memperluas dan merevitalisasi jaringan ritelnya.
“Apple memiliki roadmapyang membuat orang [investor] nyaman, memiliki arus kas yang luar biasa, dan Anda tidak dapat melakukan yang lebih baik daripada model bisnis yang luar biasa ini,” kata Wayne Kaufman, kepala analis pasar Phoenix Financial Services.
“Kami melihat orang-orang kembali setelah pasar bearish, dan Apple hanyalah salah satu saham yang membuat para investor merasa nyaman untuk memilikinya, baik saat harga sahamnya naik maupun turun, karena mereka [investor] yakin bahwa mereka akan mendapatkan return dalam jangka panjang.”
Kenaikan harga saham telah membantu dan mendukung pasar yang lebih luas. Pasalnya Apple sejauh ini merupakan perusahaan terbesar di Wall Street. Sahamnya menyumbang 7,5% dari Indeks S&P 500. Total kenaikan harga saham AAPL juga telah menghasilkan kapitalisasi pasar US$2,89 triliun. Menempatkan Apple kembali dalam jarak terdekat raihan valuasi US$3 triliun.
(bbn)