Beberapa hari sebelumnya, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby membantah laporan Wall Street Journal bahwa China dan Kuba telah mencapai kesepakatan rahasia untuk mendirikan pangkalan mata-mata di pulau tersebut.
Posisi pemerintahan Presiden Joe Biden saat ini adalah tidak ada kesepakatan baru, dan pangkalan tersebut sudah ada selama bertahun-tahun.
Kehebohan soal pangkalan mata-mata tersebut muncul ketika AS berusaha melanjutkan dialog tingkat tinggi dengan China, setelah tuduhan terpisah tentang spionase China awal tahun ini menggagalkan pembicaraan.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken diperkirakan akan berkunjung ke China bulan ini, setelah dijadwalkan ulang karena rencana kunjungan pada Februari batal akibat dugaan balon mata-mata China melintasi AS.
Wang mengatakan dia "tidak bisa mengatakan apapun soal rencana kunjungan" yang masih belum dikonfirmasi oleh China.
Surat kabar Global Times dari Partai Komunis dalam laporan Minggu (11/06/2023) malam mengatakan masih mungkin pemerintah Biden dapat "mengacaukan rencana mereka sendiri" pada kunjungan Blinken, mengutip akademisi China.
(bbn)