Lebih lanjut, Toto menyebut dirinya sejak awal meyakini jika LGES tetap akan melanjutkan komitmen investasinya di Indonesia. Sebab, perusahaan asal Korea Selatan itu sudah bekerja sama dengan pabrikan otomotif Hyundai untuk memproduksi sel baterai.
"Pasti karena mereka [LGES] sudah investasi di hilir dan pasti, begini mereka sudah membuat pabrik baterai di sini, mereka harus memberikan suplai. Tidak mungkin mereka impor dari Korea untuk katoda dan anodanya jadi itulah kenapa nanti harus ada pasokan dari Indonesia terkait dengan bahan bakunya," tuturnya.
Sebelumnya sempat muncul kabar bahwa LGES batal berinvestasi di Indonesia. Negosiasi antara pihak-pihak terkait sempat terhenti lantaran LGES menemukan aspek yang kurang pada proyek yang melibatkan perusahaan tambang asal China Zhejiang Huayou Cobalt Co. itu.
Terkait dengan pembangunan pabrik, Toto belum mau memberikan informasi lantaran masih belum mendapatkan kabar dari Kementerian Investasi/BPKM. Pihaknya juga belum menandatangani perjanjian apapun terkait proyek tersebut.
“Nanti kita infokan, kalau ground breaking [dimulainya pembangunan] yang benar-benar kelihatan kalau sudah sign [tanda tangan] di perjanjian kerja sama. Nanti kita informasikan tentunya, ini bukan di IBC saja [urusannya],” pungkasnya.
(rez/wdh)