Dana hasil penjualan saham perdana atau IPO ditargetkan mencapai Rp10 triliun dan bersiap menjadi calon emiten dengan nilai emisi paling sibuk sepanjang tahun ini. Sementara itu calon emiten lain, PT Amman Mineral Internasional menetapkan target dana IPO Rp12,9 triliun dengan perkiraan listing pada Juli, bulan depan.
Jika proses berjalan sesuai rencana IPO Amman menjadi yang terbesar di tahun 2023, mengalahkan PT Trimegah Bangun Persada (Harita Nickel). Pada April kemarin Harita Nickel yang berkode NCKL meraih dana IPO Rp10 triliun.
Ghani kembali menjelaskan bahwa tahun lalu, pihaknya berharap dapat melaksanakan IPO dengan target dana Rp5 triliun hingga Rp10 triliun, dengan menawarkan 20% saham kepada publik. Namun Ghani tidak menyebutkan nilai perkiraan IPO secara lebih rinci.
“Kami akan menggunakan dana IPO untuk berinvestasi di proyek-proyek industri hilir, termasuk produksi energi terbarukan,” kata Ghani.
Diketahui PalmCo akan memulai pembangunan pabrik biodiesel di kawasan ekonomi Sei Mangke, Sumatera Utara tahun ini dengan harapan di awal Januari 2024 sudah memulai tahapan produksi.
PTPN III pada tahun 2026 mencanangkan dapat memproduksi minyak goreng 1,8 juta ton, naik dari posisi sebelumnya 460.000 ton. Dalam upaya mencapai target tersebut, perusahaan membutuhkan dana investasi US$270 juta. Ini termasuk biaya perluasan perkebunan 650.000 hektar hingga lima tahun mendatang.
PTPN juga akan mengembangkan pabrik gula sebagai upaya dukungan pemerintah menyediakan pasokan pangan dan energi nasional. Dalam laporan US Department of Agriculture’s Foreign Agriculture Service, Indonesia adalah pembeli gula mentah terbesar di dunia.
Terdapat entitas baru yang akan dibentuk, SugarCo, dengan target perusahaan dapat meningkatkan produksi tahunan menjadi 2,1 juta ton pada 2026 dari posisi terkini hanya 768.000 ton.
Di samping itu, perusahaan akan melipatgandakan perkebunan tebu menjadi 100.000 hektare. Langkah yang diambil adalah mengonversi beberapa perkebunan karet, kopi, atau kakao menjadi lahan pertanian tebu. Perusahaan juga akan mengimpor varietas tebu baru dari Australia dan Brasil. Sementara total kebutuhan dana investasi sekitar Rp16 triliun.
(bbn)