Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi biaya pendidikan sejak Januari-Mei, rata-rata berkisar 0,12%-0,15%. Secara historis, inflasi biaya pendidikan akan naik pada semester II setiap tahun dimulai pada Juni dan akan konsisten sampai akhir tahun. Pada 2022 misalnya, sampai Desember 2022, inflasi tahun kalender mencapai 2,77%.
Perinciannya, inflasi pendidikan sekolah dasar dan usia dini sebesar 2,65%, lalu inflasi pendidikan menengah (SMP) 2,16% dan inflasi pendidikan tinggi sebesar 2,95% dan pendidikan lainnya 3,87%.
Dibandingkan 2021, inflasi tahun lalu tercatat lebih tinggi. Pada 2021, BPS mencatat inflasi tahun kalender per Desember 2021 untuk sektor pendidikan adalah 1,60%. Begitu juga pada tahun sebelumnya di mana inflasi sektor pendidikan tahun kalender Desember 2020 mencapai 1,40%.
Bahkan pada Juli, inflasi pendidikan lebih tinggi. Data BPS, pada Juli 2022, kelompok pendidikan mengalami inflasi sebesar 0,34 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 109,62 dari Juni menjadi 109,99 pada Juli 2022. Dari 4 subkelompok pada kelompok ini, seluruhnya mengalami inflasi. "Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi, yaitu subkelompok pendidikan lainnya sebesar 0,90 persen dan terendah yaitu subkelompok pendidikan tinggi sebesar 0,03 persen," jelas BPS.
BPS menerangkan, sumbangan sektor pendidikan pada inflasi Juli 2022 mencapai 0,02% di mana yang dominan memberikan andil alias sumbangan inflasi adalah biaya bimbingan belajar sebesar 0,01 persen.
Para ekonom memperkirakan, inflasi biaya pendidikan memang akan menyumbang kenaikan inflasi Juni-Juli akan tetapi tidak terlalu besar sehingga inflasi IHK akan tertahan, belum akan jauh ke atas 4%.
"Inflasi pendidikan rata-rata berkontribusi sekitar 0,07-0,10 poin persentase ke inflasi. Bila harga pangan terus stabil, seharusnya tidak akan jauh [membawa inflasi IHK] ke atas 4% lagi," komentar Faisal Rachman, ekonom Bank Mandiri yang memperkirakan Juni dan semester 2-2023, inflasi IHK sudah akan stabil di rentang target BI yakni 2%-4%.
Ryan Kiryanto, ekonom dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, menyebut, inflasi sektor pendidikan seiring kedatangan pergantian semester dan tahun ajaran baru akan menyumbang inflasi bulanan Juni-Juli sebesar 0,2%. "Sehingga inflasi IHK untuk Juni dan Juli berkisar 4,1%-4,2%," kata Ryan.
Namun, setelah faktor musiman biaya sekolah berakhir, inflasi akan kembali melandai lagi. Josua Pardede, ekonom Bank Permata, menambahkan, inflasi biaya pendidikan akan menyumbang komponen inflasi inti pada Juni akan tetapi itu sifatnya sementara.
"Inflasi IHK perkiraan kami akan masih ada di target sasaran BI yaitu di bawah 4% pada Juni nanti, lebih cepat dari perkiraan sebelumnya yaitu September," kata dia.
-dengan bantuan laporan dari Sultan Ibnu Affan.
(rui)