Logo Bloomberg Technoz

Peringatan itu muncul setelah harga bijih besi melonjak 14% selama delapan sesi sebelumnya karena Beijing meningkatkan langkah-langkah yang lebih luas untuk menghidupkan kembali pemulihannya yang terhenti, dan juga ekspektasi untuk kebijakan yang lebih terarah demi meningkatkan pasar properti.

Akan tetapi, Goldman memprediksi China tidak akan menggelontor lebih banyak stimulus khusus sektor perumahan. Bank investasi itu juga memperkirakan Beijing kemungkinan akan berusaha untuk mengurangi ketergantungan ekonomi dan fiskal pada sektor properti.

Produksi baja mentah harian China kemungkinan akan turun menjadi 2,94 juta ton pada awal Juni, merosot 0,5% dari akhir Mei dan 1,6% dari tahun sebelumnya ketika ekonomi masih tertatih-tatih oleh pembatasan virus, kata peneliti Mysteel dalam sebuah catatan.

Harga bijih besi turun sebanyak 4,8% menjadi US$107,15 per ton sebelum diperdagangkan pada US$108,45 pada pukul 11:17 pagi di Singapura. Futures di Dalian turun 2,3%, sementara tulangan baja atau steel rebar dan baja canai panas atau hot-rolled coil (HRC) futures turun lebih dari 1,5% di Shanghai.

(bbn)

No more pages