Washington memasukkan CNOOC ke daftar hitam pada 2021, mengatakan bahwa perusahaan tersebut bertindak bersama militer China untuk "merundung" negara-negara tetangga atas klaimnya atas sebagian besar Laut China Selatan yang disengketakan. CNOOC telah membantah tuduhan tersebut.
Perusahaan minyak besar China tersebut telah mengembangkan Laut Bohai, antara utara China dan semenanjung Korea, menjadi ladang minyak terbesar di sana. Juga memperluas Liuhua dan ladang lainnya di Laut China Selatan bagian timur. Sumur di laut menyumbang 60% dari produksi minyak baru di China tahun lalu.
"Dengan volume signifikan yang belum dimanfaatkan di lepas pantai China, barel lepas pantai domestik diharapkan menjadi mesin pertumbuhan yang sangat diperlukan untuk dekade mendatang," kata Baihui Yu, analisis riset senior di S&P Global Commodity Insights. "Kemajuan teknologi dan peningkatan akses telah memungkinkan lebih banyak pengeboran yang difokuskan ke perairan yang lebih dalam."
China bukan negara pertama yang mengebor minyak di laut untuk menggantikan cadangan darat yang semakin menipis. Pengebor AS menggali Teluk Meksiko pada 1960-an, dan perusahaan Eropa mengubah Laut Utara menjadi pusat produksi utama pada tahun 1970-an dan 1980-an.
CNOOC merupakan produsen minyak lepas pantai eksklusif China, dan produksi domestiknya tumbuh mencapai 23% dari total negara pada tahun 2021, dibandingkan dengan pertumbuhan 15% pada tahun 2013, menurut pengajuan perusahaan dan data BP Plc. Perusahaan tersebut berinvestasi besar-besaran untuk meningkatkan output sebesar 4% hingga 6% tahun ini, dan 12% lagi pada tahun 2025.
Selain rintangan geopolitik, tantangan teknis pengeboran laut dalam juga sangat besar. Baru-baru ini di situs di Zhuhai, salah satu fasiltas terbesar di dunia, bunga api terbang ke udara ketika sekelompok kecil pekerja memberikan sentuhan akhir pada apa yang tampak seperti Menara Eiffel terletak di sisinya.
Struktur baja, yang disebut jaket, akan diseret ke perahu dan dibawa 200 kilometer lepas pantai, dengan panjang 338,5 meter akan membentang dari dasar laut ke atas permukaan laut. Jaket, yang harus cukup kuat untuk menahan gelombang besar dan angin topan, terlalu besar untuk dipindahkan dengan derek sehingga dibuat secara horizontal dan digulung ke samping di atas kapal.
Perusahaan minyak besar seperti Chevron Corp. dan Shell Plc masih menjadi pemain paling maju di sektor ini, dengan kemampuan teknologi pengeboran di lingkungan lepas pantai yang lebih keras dan dalam. Namun, Cnooc berhasil mengejar ketinggalan.
Setahun yang lalu, mereka berhasil membangun jaket terbesar dalam sejarah Asia lewat Haiji-1, dan meningkatkan eksplorasi di perairan yang lebih dalam dan jauh dari pantai China. Cnooc diperkirakan bisa memproduksi antara 650 juta hingga 660 juta barel seteara minyak di tahun ini, dan juga berpartisipasi dalam proyek-proyek global, termasuk penemuan besar-besaran Exxon Mobil Corp. di lepas pantasi Guyana.
Di lokasi konstruksi lain di Qingdao, mereka bereksperimen dengan teknologi yang lebih maju, membangun kapal baru berbentuk silinder yang dirancang untuk mengapung di dekat selubung dan anjungan minyak, untuk memproses dan menyimpan minyak di atas kapal sebelum menurunkannya ke kapal tanker.
Kemajuan teknis semacam ini telah membuat sejumlah tambang lepas pantai yang sebelumnya tidak ekonomis saat ini layak untuk dikembangkan, menurut keterangan perusahaan.
--Dengan asistensi dari Jason Rogers.
(bbn)