Surat utang tersebut jatuh tempo pada 2024. "Setelah buyback ini, nilai surat utang PGAS yang tidak terserap tersisa US$450,1 juta," kata Rachmat dalam keterbukaan informasi, Kamis (8/6/2023).
Ia menambahkan, buyback atau pelunasan itu menggunakan kombinasi antara kas internal dan fasilitas pinjaman. Meski begitu, penggunaan sumber pendanaan ini tidak berdampak terhadap likuiditas perusahaan, melainkan justru membuat pengelolaan utang lebih terukur dan efisien.
"Sehingga, kondisi itu akan memperkuat eksekusi setiap rencana bisnis ke depan," kata Rachmat.
(fad/dhf)
No more pages