Patrick Walujo CEO GOTO, Kompetisi Bank Digital Semakin Dinamis
Donald Banjarnahor
12 June 2023 09:01
Bloomberg Technoz, Jakarta - Dinominasikannya Patrick Walujo sebagai Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dinilai akan berdampak signifikan ke bisnis pinjaman (consumer lending) PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan GOTO Finansial (GTF). Menurut analis, kolaborasi kedua emiten di segmen tersebut bakal membuat pergerakan harga saham Jago dan GOTO semakin atraktif dalam tren naik.
Patrick yang sudah lama dikenal sebagai Co Founder firma investasi Northstar Group memang sudah tidak asing lagi bagi GOTO dan JAGO. Pada 2015 lalu, Northstar Group berinvestasi di startup Gojek tepat setahun sebelum menyandang status unicorn. Bisa dikatakan Patrick telah bersama dengan Gojek dan sekarang menjadi GOTO selama tak kurang dari 8 tahun. Bersama CEO GOTO Andre Soelistyo, Nadiem Makarim, William Tanuwijaya dan para founder lainnya, ia ikut membesarkan perusahaan ini.
Patrick berinvestasi di Bank Jago melalui Wealth Track Tehcnology (WTT) dengan kepemilikan sebesar 11,69%. Sementara Jerry Ng menjadi pengendali melalui Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dengan porsi kepemilikan 29,8%. Pemegang saham utama Bank Jago lainnya adalah PT Dompet Karya Anak Bangsa, anak usaha GOTO, sebanyak 21,4%.
Tirta menambahkan, bisnis finansial menentukan karena menjanjikan pendapatan lebih tinggi dari bisnis lainnya. Selain itu, potensi pasarnya masih sangat besar karena selama ini belum tergarap optimal.
Dari segmen ini, “Gojek Bank”, “Shopee Bank” dan “Grab Bank” akan mendapatkan tiga keuntungan. Pertama, komisi transaksi baik dari pembayaran maupun transfer. Kedua, pendapatan bunga (interest income) dari penyaluran pinjaman ke pengguna dalam ekosistem. Ketiga, potensi dana atau saldo mengendap akan semakin besar jika e-wallet nya bisa berfungsi sebagai tabungan. “Maka itu, faktor kuncinya terletak pada kemampuan mereka menyatu dengan bank. Dan ketiganya juga sudah punya bank. Mari kita lihat, siapa yang paling agresif dalam mengoptimalkan kekuatan tersebut,” kata Tirta.
Di atas kertas, Tirta melanjutkan, kombinasi Jago GOTO terlihat lebih unggul karena melayani on demand, e-commerce dan logistik dalam satu ekosistem yang terintegrasi. Berbeda dengan Seabank yang hanya bertumpu pada e-commerce dan Superbank di on demand services. “Tetapi, keunggulan di atas kertas itu akan kehilangan relevansinya jika manajemen kurang agresif dalam eksekusi. Maka itu, agresivitas Patrick Walujo dan Hans Patuwo sebagai president GOTO Finansial akan menjadi faktor penting dalam mengakselerasi bisnis lending,” kata Tirta.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis dalam catatan singkatnya menyampaikan bahwa akan nada integrasi yang lebih mendalam antara Bank Jago dengan Gopay sebagaimana GOTO fokus untuk mendorong GoPayLater Cicil.
Ruang pertumbuhan GOTO dan ARTO masih terbuka lebar mengingat bisnis di segmen consumer lending lewat GoPayLater Cicil baru saja dimulai dan sudah menunjukkan pertumbuhan yang pesat dengan penyaluran kredit mencapai Rp 800 miliar hanya dalam 1 kuartal saja.
Niko Margaronis memandang perubahan jajaran manajemen terutama usulan Patrick Walujo sebagai direktur utama GOTO sebagai suatu hal yang positif.
Menariknya, tidak hanya saham GOTO saja yang melonjak, harga saham ARTO juga naik hingga 11,79% dan ditutup di Rp 2.940/saham di saat yang sama. Sehari sesudahnya, saham pionir bank digital ini kembali terbang 8,5% ke Rp3.190. Dalam sebulan terakhir, saham bank Jago terpantau menguat 34% dan GOTO meningkat 16,51%.