Bloomberg Technoz, Jakarta - El Niño bisa memicu kekeringan yang mengganggu produksi pangan dan melejitkan harga berbagai komoditas seperti gula, coklat, dan kopi. Kenaikan harga komoditas lunak yang banyak dibutuhkan oleh kudapan manis, salah satu biang endemi obesitas, mungkin bisa membantu niat Anda melanjutkan diet yang terlalu sering gagal dan ancaman endemi obesitas yang dihadapi dunia.

Harga komoditas lunak melonjak tahun ini karena kendala pasokan. Kembalinya El Niño dan prospek cuaca yang lebih panas dan kering di negara-negara produsen semakin mengancam dan memperparah keterbatasan pasokan.

Di Inggris, peritel mengunci toples kopi instan dalam kasus keamanan untuk mencegah pencurian. Di Jepang, salah satu raksasa minuman menghentikan penjualan jus jeruk Tropicana karena kekurangan pasokan. Dan di Jerman, pembuat cokelat dan biskuit mengeluhkan lonjakan harga gula dan kakao.

Adapun di Indonesia, kenaikan harga kebutuhan dapur lebih banyak terjadi di kelompok beras, telur dan daging ayam. Harga beras untuk jenis premium misalnya, sudah naik 22,19% dibanding Mei 2022, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Sedangkan beras medium yang banyak dikonsumsi masyarakat RI, sudah naik 21,4%.

Endemi Obesitas Global