Meski harga sebagian besar pulih, para trader mengatakan adanya keinginan pasar untuk menjual.
"Kami telah terus menjual selama sekitar enam bulan sampai sembilan bulan," kata Jeff Currie, Kepala Riset Komoditas di Goldman Sachs Group Inc. dalam wawancara dengan Bloomberg Television.
Tolok ukur minyak AS itu telah jatuh sekitar 14% dari puncaknya pada pertengahan April di tengah tanda-tanda pemulihan China terhenti dan AS perlu terus menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Adapun, ekspor minyak mentah Rusia lebih tangguh dari yang diantisipasi dan menambah pasokan.
Terlepas dari pelemahan harga minyak yang relatif datar, ada beberapa sentimen bullish. Beberapa memasang taruhan bullish pada minyak mentah Brent ke level tertinggi enam minggu di pekan yang berakhir 6 Juni.
(bbn)