Pada Juli 2021 di Trump National Golf Club di Bedminster, New Jersey, saat pertemuan dengan penulis, penerbit, dan dua anggota stafnya yang direkam audio, Trump menunjukkan dan menjelaskan “rencana serangan ” melawan negara asing yang tidak disebutkan namanya yang katanya disiapkan untuknya oleh Departemen Pertahanan dan seorang pejabat militer senior.
CNN telah mengidentifikasi negara target itu, yaitu Iran dan pejabat militer senior yang dimaksud Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS.
Trump diduga mengangkat rencana rahasia ini untuk membantah pernyataan kritis Milley.
Trump mengatakan sebagai presiden dia bisa saja mendeklasifikasi dokumen itu kepada orang lain. "Lihat, sebagai presiden, saya bisa saja mendeklasifikasikannya," kata Trump, menurut transkrip audio dalam surat dakwaan.
"Sekarang saya tidak bisa, tahu kan, tapi ini masih rahasia."
Dokumen yang ditemukan berasal dari beberapa badan resmi AS, termasuk Badan Intelijen Pusat, Departemen Pertahanan, Badan Keamanan Nasional, Departemen Energi dan lainnya, menurut dakwaan itu.
Dokumen-dokumen yang diperoleh Trump tersebut termasuk informasi mengenai kemampuan pertahanan dan senjata AS dan negara-negara asing, program nuklir AS, potensi kerentanan AS dan sekutunya terhadap serangan militer, dan rencana untuk kemungkinan pembalasan dalam menanggapi serangan asing.
“Pengungkapan yang tidak sah dari dokumen-dokumen rahasia ini dapat membahayakan keamanan nasional AS,” menurut dakwaan tersebut. "Trump tidak berwenang untuk memiliki atau menyimpan dokumen-dokumen rahasia itu."
Sebuah bukti foto menunjukkan catatan-catatan, termasuk materi rahasia itu berserakan di lantai sebuah ruang penyimpanan.
Penasihat Khusus Jack Smith adalalah yang memimpin investigasi ini, dan mengumpulkan saksi dan sumber selama dua tahun untuk mencari tahu dokumen pemerintah apa yang ada di Trump ketika dia meninggalkan Gedung Putih - dan apakah ada kejahatan yang dilakukan.
Penggeledahan FBI yang belum pernah terjadi sebelumnya di rumah Trump di Mar-a-Lago pada 8 Agustus 2022, terjadi setelah pejabat Arsip Nasional menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencoba mendapatkan kembali catatan yang masih dimiliki Trump. Selama penggeledahan, petugas menyita 27 kotak dan beberapa koleksi dokumen lainnya yang berisi 11 set barang rahasia dari setidaknya tujuh instansi pemerintah.
(bbn)