Logo Bloomberg Technoz

Terjerat Utang, Banyak Negara Afrika Bakal Ikut Program G-20

News
30 January 2023 13:51

Krisis utang negara-negara Afrika (Bloomberg)
Krisis utang negara-negara Afrika (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Negara-negara Afrika yang tengah berjibaku menghadapi krisis utang, kemungkinan akan semakin banyak yang bergabung dalam Kerangka Bersama G-20 untuk merestrukturisasi utang mereka. Saat ini, tercatat sudah ada empat negara Afrika yang tergabung yaitu Chad, Zambia, Ethiopia dan Ghana. 

Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi PBB untuk Afrika Antonio Pedro mengungkapkan, seseorang bisa berargumen bahwa empat atau lima negara Afrika pasti berisiko jatuh dalam perangkap utang itu, ungkapnya melalui sambungan telepon. Namun, ia menolak menyebut nama-nama negara itu.

Sebanyak 15 negara berkembang yang dilacak oleh Bloomberg, mencatat yield surat utang rata-rata 10% di atas US Treasury atau surat utang Amerika, sebuah indikasi terjadinya kesulitan. Di antaranya adalah Zambia yang sudah gagal bayar, Ethiopia, dan Ghana. Tunisia, yang tahun lalu mencapai kesepakatan dengan IMF, juga masuk dalam daftar.

Risk premi surat utang negara-negara Afrika terus melesat (Bloomberg)

 Obligasi dollar AS dari Nigeria dan Mesir berada di zona berbahaya dengan imbal hasil rata-rata lebih dari 7% di atas US Tresury. Yield tinggi juga diminta oleh pasar menyusul utang Mozambik yang makin melesat, berdasarkan data JP Morgan Chase.

Chad menjadi negara pertama yang setuju mengikuti restrukturisasi utang di bawah Kerangka bersama G-20 pada 2021 lalu. Ethiopia dan Zambia kini tengah berada dalam proses kesepakatan. Sementara Ghana mengumumkan pada bulan ini bahwa mereka mencari bantuan untuk mengatasi utang mereka berdasarkan Kerangka Bersama tersebut.