Logo Bloomberg Technoz

Apabila break support tersebut pada trendline garis putih, koreksi saham BTPS akan menuju level terdalamnya mencapai Rp1.805–Rp1.640/saham. Maka, potensial downside hingga 13%.

Sentimen lainnya ialah, kekhawatiran tingkat kinerja BTPS yang mencetak kenaikan pembiayaan bermasalah (Net Performing Financing/NPF) dalam kelangsungan operasional perbankannya.

Adapun BTPN Syariah mencatatkan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) gross mencapai sebesar 3% pada kinerja kuartal I-2023, meningkat signifikan dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat hanya 2,41%. Hal tersebut terungkap dalam laporan keuangan kuartal I-2023 yang dipublikasikan Perseroan.

Meski demikian, bank ini tergolong memiliki margin yang cukup tinggi di antara bank syariah maupun bank nasional lainnya. Hal ini tercermin dari net imbalan yang berada di 25,37% pada kuartal I-2023, yang didorong oleh pembiayaan bermargin tinggi untuk segmen mikro dan productive poor.

Hal ini yang juga mendorong rentabilitas BTPS tergolong tinggi di antara bank nasional, dengan return on equity (ROE) di 21,29% dan return on assets (ROA) di 9,98% pada kuartal I-2023. BTPS rutin membagikan dividen yang sebagian besar dinikmati oleh induk usaha.

(fad/dba)

No more pages