Logo Bloomberg Technoz

Pengembangan fitur mirip ChatGPT, dengan memanfaatkan bot juga tengah dikerjakan TikTok. Melalui induknya, ByteDance Ltd. tengah menguji coba chatbot AI di internal karyawan. Di China perlombaan pengembangan fitur ini terjadi pada Baidu Inc. dan Alibaba Group Holding Ltd.

Chatbot dari TikTok bernama “Grace”, kata juru bicara ByteDance, seperti dilaporkan Bloomberg News, tanpa menyebutkan lebih rinci. Penguji menggunakan fitur yang kemudian akan disambut dengan pesan pop-up. Diberitahukan bahwa layanan akan berbasis large language models,  kata salah satu penguji yang tak ingin diungkapkan identitasnya.

Pengembangan chatbot menjadi sinyal bahwa ByteDance telah ikut mendorong AI generatif, ikut tren yang dipelopori oleh OpenAI lewat ChatGPT pada bulan November kemarin.

TikTok. (dok Andrew Harrer/Bloomberg)

TikTok yang di China bernama Douyin, telah mengembangkan aplikasi ponsel pintar berdasarkan rekomendasi algoritma AI sejak duo pendiri ByteDance, Zhang Yiming dan Liang Rubo, mencetuskan aplikasi ini satu dekade lalu.

Di China investasi pada teknologi AI terus hadir. Muncul perdana pada bulan Maret, Ernie Bot, hingga membuat Alibaba, Tencent Holdings Ltd. dan SenseTime Group Inc., berpikir untuk melakukan hal serupa untuk menyaingi.

Media lokal China setempat mengatakan ByteDance sedang mengembangkan large language models secara mandiri, meski perusahaan tidak mengkonfirmasi hal ini. Di tingkat global, TikTok juga bereksperimen dengan chatbot Tako. Kini Tako muncul sebagai pengirim pesan instan di dalam platform utama TikTok, yang membantu pengguna atas sebuah pertanyaan.

Chatbot Tiktok bernama Tako (dok: Bloomberg)

Snapchat pada bulan Februari menambahkan akses secara eksklusif ke chatbot, lewat fitur yang bernama My AI, dengan dukungan teknologi teknologi GPT, OpenAI. Layanan baru bisa dinikmati oleh pelanggan berbayar, Snapchat+, dengan tambahan biaya US$3,99 per bulan.

Snapchat. (dok Bloomberg)

Namun pihak Snapchat menjanjikan akan membuka seluruh akses My Ai kepada semua segmen pelanggan mereka, dilaporkan Bloomberg News, April 2023. Targetnya fitur chatbot perusahaan akan menjangkau 10 juta pengguna. Kini Snapchat telah menikmati tambahan pendapatan dari masuknya lebih dari 3 juta pelanggan berbayar.

“Kami tidak pernah menyangka bahwa kami dapat tumbuh menjadi 3 juta pelanggan,apa yang kami lihat pada dasarnya adalah ketika kami merilis fitur-fitur baru, akan membuat lebih banyak orang bersemangat untuk mendaftar atau mencoba Snapchat+. Kami benar-benar melihat momentum yang bagus dengan My AI,” kata CEO Snap, Evan Spiegel.

CEO Snapchat Evan Spiegel (Dok. Bloomberg)

(wep/roy)

No more pages