"Kami memperkirakan Bank of Ghana (BoG) akan menaikkan kebijakan suku bunga sebesar 200 basis poin dari 27% menjadi 29% pada pertemuannya Januari, setelah kenaikan 250 basis poin pada dua pertemuan sebelumnya," tutur Bojosi Morule dan Andrew Matheny, ekonom dari Goldman Sachs Group Inc., dalam tanggapannya melalui email terhadap pertanyaan, dilansir dari Bloomberg News.
Lanjutnya, "Inflasi terbaru cukup tinggi baik secara berurutan maupun tahunan, menunjukkan bahwa akan lebih banyak penyesuaian kebijakan moneter diperlukan."
Faktor lain untuk kenaikan suku bunga adalah melemahnya nilai mata uang cedi Ghana yang terpuruk dari level tertinggi pada pertengahan Desember, meskipun lebih kuat dibandingkan saat keputusan MPC terakhir, kata para ekonom. "Menunjukkan tekanan berkelanjutan dari sudut pandang inflasi," kata mereka.
Mata uang Ghana telah melemah lebih dari seperempat nilainya terhadap dolar AS sejak Ghana menangguhkan pembayaran bunga atas utang luar negerinya pada 19 Desember. Langkah ini mengejutkan para pemegang obligasi menjelang pembicaraan restrukturisasi yang bertujuan untuk membuka dana talangan International Monetary Fund (IMF) yang akan membantu mengatasi keuangan masyarakat yang rawan dan mendukung penguatan nilai mata uang cedi.
Yang mempersulit perhitungan adalah potensi program IMF, kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi dan ekspektasi tentang kapan inflasi akan mencapai puncak.
"Kami menyadari ada risiko bahwa Bank of Ghana (BoG) akan memberikan kurang dari yang kami harapkan, menurut pendapat kami, karena ada harapan bahwa program IMF yang akan datang akan berkontribusi secara signifikan terhadap stabilitas ekonomi makro,” kata Morule dan Matheny.
Pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 2,9% pada Kuartal III-2022 dari 4,7% pada tiga bulan sebelumnya dan kemungkinan akan tetap mereda karena krisis utang dan adanya tekanan pada sisi pengeluaran. S&P Global Market Intelligence memperkirakan ekonomi akan tumbuh 3,5% tahun ini, turun dari sebelumnya 4,6% yang diproyeksikan untuk 2022.
Gubernur Bank of Ghana (BoG) Ernest Addison pada pertemuan MPC pada November memperkirakan inflasi akan mencapai puncaknya pada kuartal ini dan sekitar 25% pada akhir 2023, "Tergantung kepada pemeliharaan berkelanjutan dari sikap kebijakan moneter yang ketat dan implementasinya untuk menahan kelebihan likuiditas dalam perekonomian."
(bbn)