Bloomberg Technoz, Jakarta - Ghana bersiap untuk memperpanjang laju kenaikan suku bunga tertingginya pada Senin (30/1/2023) waktu setempat untuk mengatasi inflasi yang melonjak tinggi dan memperkuat nilai mata uang.

Sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memprediksi Komite Kebijakan Moneter (MPC) Ghana akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 200 basis poin, satu memprediksi kenaikan sebesar 250 basis poin, dan dua memprediksikan suku bunga tetap. MPC sudah melipatgandakan suku bunga acuannya sejak November 2021 karena tengah mengatasi guncangan inflasi terburuk dalam beberapa dekade.

Kenaikan sebesar itu akan menjadi yang terbesar dari bank sentral manapun pada tahun ini.

MPC lebih memilih untuk mempertahankan suku bunga di atas inflasi untuk menarik investasi. Kenaikan harga-harga telah membuat Ghana memiliki suku bunga riil negatif ketiga terburuk di dunia setelah Turki dan Sri Lanka.

Tingkat inflasi tahunan Ghana berada lima kali lipat dari batas atas 10% target rentang bank sentral dan telah meningkat 13,7% sejak MPC terakhir bertemu pada November. Inflasi bulanan rata-rata 6,2% dalam dua bulan terakhir 2022, level tertinggi di antara pertemuan MPC yang dilakukan dalam siklus pengetatan saat ini.