Logo Bloomberg Technoz

Risiko Global Kian Tinggi Menahan Laju Ekonomi Indonesia

Ruisa Khoiriyah
09 June 2023 10:20

Presiden Joko Widodo mengunjungi pasar tradisional (Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo mengunjungi pasar tradisional (Sekretariat Presiden)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Proyeksi terbaru dari dua lembaga internasional untuk Indonesia, yaitu World Bank dan OECD, menggarisbawahi ancaman risiko global yang bisa semakin memperlambat pertumbuhan ekonomi domestik. 

Pekan ini, Bank Dunia alias World Bank dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) merilis proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi global. Dua lembaga yang masing-masing berpusat di Washington dan Paris tersebut cenderung lebih optimistis dengan menaikkan angka perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia dibandingkan proyeksi sebelumnya kendati masih di tataran rendah.

Bank Dunia meramal, perekonomian global akan tumbuh 2,1% tahun ini, lebih optimistis dibanding proyeksi sebelumnya sebesar 1,7%. Sedangkan OECD memprediksi dunia akan tumbuh 2,7%, lebih tinggi dibanding perkiraan dalam outlook sebelumnya sebesar 2,6%.

Khusus untuk Indonesia, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini dan 2024 tumbuh 4,9%. Sedangkan OECD, melontar prediksi lebih rendah yaitu 4,7% untuk 2023 dan pada 2024 sebesar 5,1%. Dengan demikian, sejauh ini proyeksi yang paling optimistis dari lembaga global untuk Indonesia datang dari IMF, yang memperkirakan pertumbuhan 2023 sebesar 5% dan pada 2024 sebesar 5,1%.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi dari lembaga-lembaga dunia itu kesemuanya di kisaran bawah perkiraan pertumbuhan oleh pemerintah dan bank sentral. Dalam asumsi makro RAPBN 2023, pemerintah menetapkan perkiraan pertumbuhan ekonomi antara 5%-5,3%, sedikit rendah dibanding capaian 2022 sebesar 5,31%.