Logo Bloomberg Technoz

Indeks S&P 500 naik 0,6% dan Nasdaq 100 naik 1,3% karena produsen cip termasuk Nvidia Corp. serta Advanced Micro Devices Inc. jadi yang paling untung di tengah demam artificial intelligence (AI).

Selanjut, pasar akan memfokuskan diri pada inflasi China. Harga konsumen sepertinya akan  hampir datar lagi pada Mei. Hal ini bisa jadi memperkuat dorongan stimulus lebih lanjut. Produsen diperkirakan akan memperdalam penurunan mereka.

Para pelaku pasar ekuitas menilai arah kebijakan The Fed, pasca putusan yang tidak diduga sebelumnya diambil bank-bank sentral di Australia dan Kanada pekan ini menaikkan tingkat bunga. Mayoritas trader memperkirakan kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS  yang diumumkan Rabu, untuk bulan Juli. Meski demikian Krishna Guha dari Evercore ISI mengatakan bahwa kepercayaan pasar tersebut akan memudar. 

“The Fed akan jadi penentu di sini, yang lain adalah pengambil harga, dan kita tidak boleh mencampuradukkan keduanya,” kata Guha. “Mereka [trader] menaikkan suku bunga sebagian karena mereka berpikir bahwa Fed akan menaikkan sekali lagi dan jika mereka gagal menyesuaikannya, mereka berisiko mengalami depresiasi valas.”

Pasar saham AS bullish, terekam lewat capaian Indeks S&P 500. (dok Bloomberg)

Di tempat terpisah pergerakan yen stabil, usai kenaikan pada hari Kamis pasca ekonomi Jepang tumbuh lebih cepat daripada yang diharapkan pada awal kuartal 2023. Bloomberg Commodity Index mengalami kenaikan pekan pertama sejak pertengahan April. Hal ini dipicu oleh kenaikan emas dan bijih besi. Terjadi tingkat yang seimbang dengan penurunan mingguan kedua pada minyak,  dengan mengesampingkan peran Arab Saudi memangkas produksi.

(bbn)

No more pages