Bloomberg Technoz, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Odo R.M Manuhutu menyampaikan bahwa perizinan di Indonesia untuk acara besar seperti festival musik sangat sulit.

Padahal, ia menuturkan saat ini dunia tengah menikmati momentum pemulihan ekonomi dunia pasca pandemi. Namun Asia tenggara salah satu yang paling lambat pemulihan pariwisatanya, terlebih kepada negara-negara yang pemasukannya banyak bergantung kepada wisatawan.

"Milenial dan Gen Z cenderung pergi ke luar negeri karena banyak acara atau konser menarik disana misalnya Coachella, berbeda dengan Indonesia yang perijinannya susah. Misalnya Indonesia mau mengadakan event bagus itu perizinannya kan susah sekali dan sangat lama," katanya pada Seminar Nasional Bank Indonesia, Senin (30/01/2023).

Ia mencontohkan game yang diadaptasi menjadi film oleh HBO yakni The Last of Us yang memiliki 18 juta penonton dengan salah satu artisnya adalah Christine Hakim, adalah salah satu episode yang mengambil latar belakang Indonesia namun melakukan syuting di Kanada, karena perizinan Indonesia yang susah.

Menurutnya apabila syuting dilaksanakan di Indonesia, maka akan memberikan dampak ekonomi yang bagus dengan membuka banyak lapangan pekerjaan. Hal ini pun mendorong Kementerian Investasi untuk segera mengubah alur perizinan agar menjadi lebih mudah.