Disebutkan bahwa anak perusahaan Toba Sejahtra Group perusahaan milik Luhut itu memiliki 30% saham di West Wits Mining yang mana merupakan pemegang saham mayoritas PT Madinah Qurrata 'Ain. Belakangan disebut anak perusahaan itu adalah PT Tobacom Del Mandiri. Namun sayangnya informasi soal Tobacom di mesin pencarian amat minim ditemukan.
Dalam pertanyaan kuasa hukum terdakwa, Luhut kemudian ditanyakan seputar hal ini. Kuasa hukum menanyakan soal posisi Luhut di PT Toba Sejahtra.
"Saya tidak tahu, saya tidak pernah tanya karena saya percaya kepada ibu Nana sebagai CEO yang profesional. Dan dia yang membuat perusahaan saya sampai hari ini sangat kredibel," kata Luhut di PN Jaktim, Jakarta, Kamis petang (8/6/2023).
Pengacara terdakwa mengatakan mereka memiliki dokumen yang dilampirkan oleh penuntut umum yakni pada 12 Oktober 2016. Ada siaran pers dari West Wits Mining yang menyatakan ada kerja sama dengan PT Toba Toga Mandiri yang merupakan bagian dari PT Toba Sejahtra.
Selain itu, pengacara mempertanyakan adanya surat dari PT Toba Toga Mandiri kepada West Wits Mining pada 23 Mei 2017 yang meminta nama Toba Group dihapus. Luhut mengatakan tak tahu soal hal ini.
"Saya tidak tahu. Tapi kemarin peristiwa ini, mereka kasih saya mengenai itu bahwa mereka sudah bersihkan semua itu dan mereka tidak mau. Kita tidak pernah meminta untuk menjadi bagian dari itu," imbuh dia.
Lagi pengacara mencecar soal adanya dokumen pada 1 Mei 2017 berupa email yang meminta West Wits Mining tak menyebutkan Toba Sejahtra sebagai mitra.
"Artinya kan sudah pernah karena ada perjanjian bisnis, gimana?" tanya kuasa hukum.
Namun Luhut lagi-lagi menunjukkan sikap tak tahu-menahu soal hal itu.
"Saya tidak tahu. Ya waktu briefing ini saya diberi tahu tapi Toba Sejahtra di bawah Nana itu tidak setuju dengan itu," kata Luhut.
Lalu bagaimana sebenarnya profil perusahaan PT Toba Sejahtra saat ini. Diketahui salah satu anak usaha PT Toba Sejahtra adalah PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Toba Sejahtra tercatat memiliki 10 persen saham TOBA.
Berikut susunan komisaris dan direksi. Di dalamnya terdapat nama Pandu Patria Sjahrir yang merupakan kerabat Luhut, sebagaimana data laporan keuangan pada 2022.
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama/Independen : Bacelius Ruru, S.H.
Komisaris : Djamal Nasser Attamimi
Komisaris Independen : Dr. Ahmad Fuad Rahmany
Komisaris Independen : Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro
Direksi:
Direktur Utama : Dicky Yordan
Wakil Direktur Utama : Pandu Patria Sjahrir
Direktur : Alvin Firman Sunanda
Direktur : Teguh Alamsyah
Direktur : Juli Oktarina.
Berdasarkan data laporan keuangan, perusahaan ini bergerak di bidang usaha bisnis pada investasi pertambangan dan perdagangan batu bara.
Diketahui Luhut melalui kuasa hukumnya melaporkan Haris dan Fatia dengan laporan LP/B/4702/IX/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 22 September 2021. Setelah mediasi gagal, proses hukum berlanjut hingga saat ini.
Periset: Muhammad Julian Fadli
(ezr)