Logo Bloomberg Technoz

Juru bicara perusahaan mengatakan, “ini adalah bagian dari aksi normal dalam bisnis, untuk meninjau segala kebutuhan perusahaan secara berkelanjutan di seluruh bank, untuk memastikan bahwa kami tetap efektif dalam menjalankan strategi bisnis dan melayani kebutuhan klien.”

Standard Chartered telah menyatakan akan berhemat US$1,3 miliar, sejak 2022 hingga 2024. Saham Standard Chartered naik 1% pada pukul 14.00 di Hong Kong. sepanjang tahun ini saham perusahaan telah naik 12%. Sementara indeks Hang Seng mengalami kenaikan tipis pada perdagangan Kamis (8/6/2023).

Aksi pemangkasan biaya oleh perusahaan guna menghadapi kondisi ketidakpastian ekonomi. Transaksi juga tidak kondusif, yang membuat pendapatan di seluruh industri keuangan susut.

Goldman Sachs Group Inc. pekan kemarin menjabarkan rencana untuk melakukan lebih banyak PHK. Bank ini sedang menghadapi apa yang disebut oleh sang pemimpin, John Waldron, tantangan ekonomi. Co-President Morgan Stanley, Andy Saperstein, juga memberikan perkiraan yang suram atas industri, baik penjualan, perdagangan, ataupun transaksi.

Bank-bank di Inggris sebagian besar telah melewatkan perdagangan fixed income pada awal kuartal. Terlihat pada beberapa bank Wall Street. Department pasar keuangan Standard Chartered mencatatkan penurunan bisnis 9% pada periode tersebut, dengan pendapatan dari komoditas turun, dari posisi tahun lalu yang menyentuh rekor.

Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered, Bill Winters, mengatakan bahwa sistem perbankan akan bertahan menghadapi gejolak, meskipun “semua pihak melihat apakah deposito akan kuat, sepert yang kita duga” setelah penurunan pada beberapa bank regional di Amerika Serikat (AS).

Standard Chartered, yang berkantor pusat di London, diketahui mendapatkan mayoritas pendapatan di kawasan Asia, Afrika dan Timur Tengah, dengan pasar terbesar adalah Hong Kong. Hong Kong kini masih dalam kondisi pemulihan pasca periode kontraksi ekonomi yang berkepanjangan. Bisnis utama lain di kawasan Asia milik Standard Chartered adalah Singapura, dengan investor terbesarnya, Temasek Holdings.

(bbn)

No more pages