Logo Bloomberg Technoz

Komisi perdagangan berjangka komoditi AS  atau Commodity Futures Trading Commission (CFTC) juga menggugat Binance akhir Maret. Binance menghadapi tuduhan melanggar peraturan derivatif. Binance juga diduga memiliki kepatuhan bersifat “palsu”.

Sementara SEC Senin kemarin mengajukan gugatannya terpisah terhadap Binance dan CZ. Fokus tuduhan adalah bahwa perusahaan melanggar peraturan perlindungan investor dengan mengoperasikan bursa yang tidak terdaftar. Binance dan Zhao pula dianggap salah mengartikan kontrol perdagangan dan menjual sekuritas tidak terdaftar.

Binance belum memberi tanggapan atas wacana pergantian. CZ sendiri telah mengklarifikasi tuduhan CFTC yang dialamatkan kepada perusahaan.

—Changpeng Zhao CEO Binance Holdings Ltd. (Sumber: Bloomberg)

Binance merupakan bursa kripto dengan transaksi terbesar, bahkan jika dibandingkan dengan seluruh exchanges yang digabung. Posisi Binance sampai saat ini tidak pernah segenting ini.

Setidaknya empat agen federal AS sedang menyelidiki, bahkan mengambil tindakan penegakan hukum terhadap perusahaan. Termasuk regulator terkait di negara Kanada dan Australia. Fokusnya adalah menyelidiki bagaimana bisnis Binance bekerja.

Bahkan di Dubai, tempat dimana Zhao mengadopsi layanan dan dipandang sebagai pusat kripto liberal,  juga telah memperketat pengawasan terhadap pemohon lisensi, termasuk Binance.

Dua bulan sebelum Binance Australia mengatakan bahwa mitra pembayaran mereka, Cuscal, telah menghentikan kerja sama, hal yang sama terjadi di Inggris. Perusahaan mendukung pertukaran kripto dengan mata uang lokal tidak lagi menjadi mitra Binance.

Segala rentetan kejadian ini membuat Teng, warga negara Singapura (52), berada di posisi kurang mengenakkan. Teng telah terdorong pasca kenaikan yang terjadi dalam tempo dua tahun di Binance. CZ pada akhir Mei telah memperkenalkan Teng sebagai bos dari seluruh regional Binance, di luar AS. Pasar Binance AS memang dijalankan dengan entitas tersendiri.

Pertaruhan yang jelas: jejak profesional Teng, yang sempat menduduki posisi senior di bank sentral Singapura dan pejabat di pasar perdagangan bebas di Abu Dhabi, membuat dia sebagai figur ideal. Teng jadi orang yang tepat melewati tantangan yang kini  Binance hadapi, termasuk tuduhan pelanggaran peraturan di sejumlah negara, utamanya AS.

Menurut Campbell Harvey, seorang profesor keuangan di Duke University, Teng “sangat sesuai dan dapat dipercaya. Binance mengisyaratkan bahwa mereka ingin bekerja sama dengan regulator.”

Tuntutan dari dua agen federal, CFTC dan SEC, mungkin merupakan tantangan regulasi terkini untuk Binance. Namun bukan hanya mereka. Departemen Kehakiman AS juga tengah menyelidiki apakah platformnya digunakan secara ilegal untuk orang Rusia menghindari sanksi AS dan memindahkan uang, Bloomberg News melaporkan pada awal Mei.  

Binance mengumumkan pada Mei lalu jika perusahaan ingin menghentikan operasinya di Kanada —dua bulan setelah partner mereka mengajukan dokumen untuk melakukan registrasi— dengan alasan ada aturan tambahan yang membuat pasar “tidak lagi dapat dipertahankan”. Posisi saat ini Binance masih berselisih dengan Komisi Sekuritas Ontario (Ontario Securities Commission).

Teng selama 13 tahun, hingga 2007, bekerja di otoritas moneter Singapura, menurut profil LinkedIn-nya. Setelahnya ia aktif di bursa saham di negara yang sama, sebagai chief regulatory officer (CRO). Lantas Teng, pemilik gelar Master keuangan dari University of Western Australia, pindah ke Abu Dhabi Global Market. 

Teng masuk Biannce Agustus 2021 sebagai CEO untuk Singapura, dan diakui CZ sebagai rekrutan tercepat berdasarkan standarisasi industri kripto. CZ dan Teng dikenalkan oleh seorang karyawan di bank sentral Singapura.

“Mereka berkata, lihat, ini Richard, dia pria yang keren,” kata Zhao. “Jadi saya berbicara dengannya. Dalam waktu dua minggu kami mencapai kesepakatan untuk mempekerjakannya.”

Langkah mundur di Singapura

Teng mendapat tugas untuk mendapatkan persetujuan atau lisensi di Singapura atas usaha Binance. Saat itu adalah persetujuan satu paket yang paling diidamkan oleh industri. “Itu sebenarnya tidak berhasil, namun Richard telah melakukan pekerjaannya dengan baik selama proses tersebut,” kata Zhao.

Permohonan akhirnya gagal karena mitra Binance di Singapura tidak memenuhi kriteria untuk menjamin dana perputaran di bursa kripto dari pencucian uang dan pendanaan teroris, Bloomberg News melaporkan Januari tahun lalu. Binance membantahnya pada saat itu, dan mengatakan bahwa mereka menarik aplikasi tersebut dengan alasan strategis dan komersial. 

Meski gagal proyeksi Teng untuk mengisi posisi kunci di Binance tidak pudar. Pada Desember 2021 Teng mendapat promosi jabatan sebagai pimpinan Binance wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara. Ia juga diberi kewenangan pengawasan atas Eropa kurang dari setahun kemudian, berdasarkan profil LinkedIn-nya.

Hanya sebulan sebelum menerima jabatanny, kewenangan Teng ditambah untuk wilayah Asia. Saat ini dia berkantor di Dubai dengan karyawan Binance sejumlah  lebih dari 500 orang. 

Dari sosok, Teng sangat berbeda dengan Zhao. Dia menghabiskan hampir dua dekade bekerja untuk lembaga pemerintah. Di bursa saham Singapura, ia berwenang untuk menegakkan aturan di berbagai bidang, termasuk  listings, trading and clearing. Ia juga bekerja sama dengan MAS.

Binance. (dok Bloomberg)

580 jam penerbangan

Zhao sendiri memiliki karakter terus berkeliling, berpindah tempat selama bertahun-tahun pasca mendirikan Binance di China pada tahun 2017, meski akhirnya memilih Dubai sebagai rumahnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaannya telah menjadi bidikan dari berbagai teguran, penyelidikan dari regulator, dari AS hingga Thailand. Acap kali, Zhao memberi pernyataan nada menantang saat membela Binance. Menurut dia sulit untuk bekerja sama dengan regulator yang tidak memahami dasar-dasar kripto. 

Perbedaannya keduanya yang amat jauh terlihat saat pertemuan di depan umum. Zhao, yang hingga saat ini aktif mengikuti serangkaian konferensi kripto mengatakan bahwa ia menghabiskan 580 jam di udara sepanjang tahun lalu. Zhao kerap menggunakan Twitter untuk merespon berita yang tidak ia sukai. CZ di Twitter memiliki 8,4 juta followers.

Twit dia kerap menyertakan kalimat jargon FUD (Fear, Uncertainty and Doubt) dan SAFU —sebuah kata yang identik dengan “safe”, berupa akronim berarti Binance memiliki dana cadangan sebagai bentuk perlindungan aset kepada pelanggan.

Berkebalikan, Teng lebih tertutup, lebih memilih untuk tetap berpegang pada perusahaan tentang ekspansi Binance dan menaati peraturan.

Posisi Teng kini menjadi lingkar terdekat Zhao, bergabung bersama  He Yi, salah satu co-founder Binance lainnya. Pada sebuah wawancara He, yang bertugas mengawasi divisi modal ventura Binance senilai $9 miliar, membahas latar belakang Teng di bidang regulasi keuangan, saat ditanya tentang jabatan Teng yang terus naik. Namun He juga mengatakan bahwa ada kualitas lain yang turut berperan. 

“Saya pikir dia adalah manajer yang sangat berpengalaman dan profesional," katanya. "Saat Teng bergabung dengan Binance, cakupannya terus berkembang, dan kami semua menyukai dan mengenali Richard.”

Promosi atas karir Teng baru-baru ini bukanlah satu-satunya tanda bahwa Binance siap untuk patuh dan meningkatkan pengawasan juga peraturan —dimana faktor pendorong lain adalah bangkrutnya bursa FTX, pesaing kuat Binance kala itu.

Zhao juga berperan atas kemerosotan FTX, saat  tweet dia yang bilang bahwa Binance melepaskan token kripto asalnya, yang disebut FTT. 

Pada awal 2023 Binance merekrut mantan CEO Gemini Trust Co. Noah Perlman —yang pengalaman dia bertugas 6 tahun di Morgan Stanley sebagai global head of financial crimes. Peran Noah untuk memastikan operasional Binance patuh atas aturan. Jumlah pada divisi ini lebih dari 750 orang selama dua tahun terakhir, kata Chief Strategy Officer (CSO)  Patrick Hillmann pada Februari.

- Dengan asistensi Muyao Shen dan Leen Al-Rashdan

(bbn)

No more pages