Logo Bloomberg Technoz

Asumsi Pertumbuhan Ekonomi 2024 Diturunkan ke 5,1-5,7%

Krizia Putri Kinanti
08 June 2023 10:46

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dalam acara kuliah umum di FEB UI. (Tangkapan Layar via Facebook Sri Mulyani)
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dalam acara kuliah umum di FEB UI. (Tangkapan Layar via Facebook Sri Mulyani)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menyepakati kisaran asumsi makro yang akan menjadi pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. Asumsi pertumbuhan ekonomi berubah dibandingkan usulan awal.

Dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Kamis (8/6/2023), pemerintah dan BI mengajukan kisaran asumsi pertumbuhan ekonomi 2024 di 5,1-5,7%. Berubah dibandingkan naskah awal Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) yang mencantumkan kisaran 5,3-5,7%.

"Asumsi pertumbuhan ekonomi yang lower end diturunkan sesuai asesmen BI dan pemerintah yang melihat risiko global akan meningkat," kata Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan.

Sementara untuk asumsi inflasi dan nilai tukar, lanjut Sri Mulyani, tidak berubah. Masing-masing tetap 1,5-3,5% dan Rp 14.700-15.200/US$.

Gubernur BI Perry Wajiyo menambahkan, bank sentral punya 4 alasan kuat bahwa nilai tukar rupiah berpeluang menguat tahun depan. Alasan pertama adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, kedua inflasi yang terkendali, ketiga Neraca Pembayaran Indonesia terjaga, dan keempat imbal hasil investasi aset keuangan yang menarik.