Menurut laman Northstar, ia memulai karirnya sebagai investment banker associate di Goldman Sachs pada 1997-2000, dilanjutkan dengan menjadi senior vice president di Pacific Century Grup pada 2000-2003.
Sampai saat ini, Patrick yang lulus dari Cornell University ini juga masih menjadi Co-founder dan Co-managing Partner di Northstar Grup dari Maret 2003. Ia juga menjadi Board of commissioner di PT Indonesat Tbk dan menjadi komisaris GoTo.
Patrick juga banyak dianugerahi penghargaan, salah satunya dari Ernst & Young sebagai Entrepreneur of The Year” pada tahun 2009.
Pada kuartal I-2023, GOTO sukses melakukan sejumlah perbaikan, baik di sisi topline maupun bottom line. GOTO membukukan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) senilai Rp149 triliun, tumbuh 6% secara tahunan (YoY). Dari total GTV ini, perseroan berhasil mengantongi pendapatan bruto sebesar Rp6 triliun, melesat 14,3%. Pertumbuhan pendapatan bruto yang lebih tinggi dari kenaikan GTV menunjukkan manajemen mampu mengoptimalkan mesin pendapatan dengan memonetisasi semua kekuatan unit bisnis.
Perusahaan teknologi dengan ekosistem terbesar di tanah air ini berhasil mencetak pendapatan bersih senilai Rp3,3 triliun, melonjak 123% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,5 triliun.
Meski masih membukukan kerugian, GOTO secara perlahan mulai membalikkan keadaan. Sebagai pembanding, rugi bersih GOTO pada kuartal I-2022 mencapai Rp6,6 triliun. Artinya rugi bersih tersebut membaik signifikan sebesar 41% dalam setahun terakhir.
(krz/dba)