BI: Transparansi dan Akuntabilitas Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi
Krizia Putri Kinanti
30 January 2023 11:34
Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia meluncurkan Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022 dan Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah (LEKSI) 2022 dengan mengangkat tema “Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju ".
“Penyampaian laporan ini adalah satu bentuk komitmen kami untuk akuntabilitas dan transparansi terhadap pasal 58 Undang-undang Bank Indonesia yang sudah direvisi menjadi UU nomor 2 PPSK, terkait laporan perekonomian tahun berjalan, respon kebijakan yg ditempuh dan arah kebijakan tahun 2023,” ujar Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia dalam sambutannya di acara peluncuran LTABI 2022, Senin (30/01/2023).
Akuntabilitas dan transparansi dalam komunikasi adalah salah satu alat instrumen kebijakan dan sebagai pilar dari kredibilitas suatu lembaga.
Menurutnya, satu lembaga akan semakin kuat kredibilitasnya jika secara rutin mengkomunikasikan perkiraan dan kebijakannya, sekaligus sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi lembaga publik dalam era demokrasi.
Lebih lanjut, Perry menjelaskan, sebagaimana yang tertuang dalam pasal 58 undang-undang P2SK, Bank Indonesia wajib menyampaikan di awal tahun terkait evaluasi perekonomian pada tahun sebelumnya dan perkiraan perekonomian pada tahun berjalan.
"Laporan itu menjadi bagian dari laporan kinerja kelembagaan, inilah laporan perekonomian Indonesia sebagai pelaksanaan dari pasal 58 undang-undang, Bank Indonesia yang telah diperbaharui beberapa kali terakhir dengan undang-undang P2SK. Semoga ini sebagai wujud dari akuntabilitas transparansi dan komunikasi kebijakan kami," ujarnya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan bahwa sinergi adalah kunci dari ketahanan dan kebangkitan. Bagaimana untuk bergerak ke jangka menengah panjang dan fokus pada perkembangan.
“Akselerasi transformasi sektor riil tujuan kita tidak hanya bisa pulih. Saya mau menjadikan ini sebagai game changer, yaitu bagaimana kita meningkatkan value added dari ekonomi, disinilah yang ada beberapa hal yang untuk meningkatkan kapasitas ekonomi jangka menengah yakni hilirisasi, infrastruktur, digitalisasi, reformasi structural,” katanya.