Logo Bloomberg Technoz

Senada dengan kinerja yang kurang memuaskan, impor China tercatat turun 4,5% yoy menjadi US$218 miliar, meninggalkan surplus perdagangan sebesar US$65.81 miliar. Ini adalah surplus terkecil sejak Februari di tengah pelemahan permintaan global.

Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, data memperlihatkan perusahaan manufaktur China kesulitan menemukan permintaan di luar negeri dan konsumsi dalam negeri tetap terpuruk. Ekspor menciut lebih cepat dari ekspektasi di bulan Mei, sementara Impor jatuh meskipun dengan laju yang lebih lambat. 

“Ekspor menciut 7,5% yoy, terbesar sejak bulan Januari dan lebih buruk dari ekspektasi pasar yang turun hanya 0,4% yoy. Impor terpangkas 4,5% yoy di tengah lesunya permintaan domestik,” jelasnya.

Kemudian, para pelaku pasar juga mengantisipasi rilis data inflasi (Consumer Price Index/CPI) AS, dan menunggu hasil pertemuan kebijakan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada minggu depan.

Inflasi AS diproyeksikan akan melambat secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Mei namun inflasi inti kemungkinan masih akan tetap tinggi.

“Sementara itu, rilis data ekonomi AS belakangan ini dan pernyataan lembut (Dovish) dari sejumlah pejabat tinggi The Fed telah memperbesar peluang The Fed mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan kebijakan mereka tanggal 13-14 Juni mendatang,” pungkas Tim Research Phillip Sekuritas.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan, IHSG ditutup flat pada level 6.619 disertai dengan munculnya volume pembelian. Saat ini, posisi IHSG diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave C.

“Sehingga IHSG berpeluang untuk menguat menguji rentang area terdekatnya di 6.630 - 6.663 apabila IHSG mampu bergerak di atas area support terdekatnya 6.562,” papar Herditya dalam riset yang diterbitkan pada Kamis (8/6/2023).

Herditya juga memberikan catatan, apabila break support 6.562 atau bahkan di 6.542, maka IHSG rawan menuju ke 6.509 - 6.530.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, ANTM, BBTN, ERAA, dan JPFA.

Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan pada perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat dengan kenaikan 0,83 poin, dengan investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp547 miliar pada reguler market.

Melihat hal tersebut, CGS-CIMB memperkirakan IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung melemah pada hari ini, dengan resistance 6.650 - 6.700 dan support 6.600 - 6.580 Dengan saham rekomendasinya ialah RALS, INCO, GOTO, PGAS, ICBP, dan CPIN.

(fad/dhf)

No more pages