Logo Bloomberg Technoz

Jack Wittels and Julia Fanzeres - Bloomberg News

Bloomberg - Harga minyak naik di tengah kejatuhan dolar Amerika Serikat (AS). Kontrak berjangka West Texas Intermediate naik di atas US$72 per barel. Kenaikan ini mengkompensasi penurunan sebelumnya.

Kurs dolar yang lebih lemah membuat harga komoditas dalam mata uang AS lebih menarik bagi importir. Harga semakin menarik, lantaran impor minyak mentah China menguat di bulan Mei. Pemangkasan pasokan bulan Juli yang baru-baru ini diumumkan oleh Arab Saudi juga mendukung harga minyak.

Pelaku pasar saat ini juga tengah menanti angka resmi dari Administrasi Informasi Energi terkait isu penurunan persediaan minyak mentah AS.

Grafik harga minyak. (Sumber: Bloomberg)

Minyak turun hampir 10% tahun ini, di tengah kekhawatiran tentang pemulihan China dan kenaikan suku bunga yang cepat oleh Federal Reserve AS. Aliran minyak mentah Rusia juga tetap tinggi, bahkan setelah negara tersebut mengatakan akan mengurangi produksi.

Impor minyak mentah China mencapai 12 juta barel per hari di bulan Mei, yang merupakan bagian dari kumpulan data komoditas yang kuat. Di sisi lain, ekspor perdagangan mengalami penurunan lebih dari yang diharapkan, menambah kekhawatiran akan pertumbuhan.

Prospek ekonomi China adalah kunci untuk pasar minyak, menurut direktur eksekutif Badan Energi Internasional Fatih Birol.

“Ada banyak ketidakpastian, seperti biasa, ketika menyangkut pasar minyak. Dan jika saya harus memilih, yang paling penting adalah China,” kata Birol dalam wawancara dengan Bloomberg TV pada Rabu (07/06/2023). “Dari pertumbuhan lebih dari 2 juta barel per hari yang kami perkirakan tahun ini dalam permintaan minyak global, 60% akan datang dari China.”

Ekonomi global bersiap untuk pemulihan yang lemah dari guncangan Covid-19 dan perang Rusia di Ukraina, kata OECD yang berbasis di Paris.

Harga:

- WTI untuk pengiriman Juli naik 81 sen menjadi US$72,55 per barel pada pukul 09.56 pagi waktu New York.

- Kontrak ditutup pada Selasa (06/06/2023) di US$71,74, level yang sama dengan Jumat, sebelum pengumuman Saudi akhir pekan lalu.

- Brent untuk pengiriman Agustus naik 77 sen menjadi US$77,06 per barel.

(bbn)

No more pages