Sementara itu, Asia telah menjadi pusat pertumbuhan terbesar bagi bank-bank investasi ini selama bertahun-tahun. PHK dan bonus yang semakin sulit diberikan, diprediksi akan menurunkan jumlah karyawan lebih lanjut.
Goldman Sachs berencana memberhentikan 3.200 karyawan di seluruh dunia dan telah menempuh dua putaran PHK di Asia sejak September 2022. Kebanyakan yang dipecat adalah bankir-bankir yang berfokus pada pasar China. Morgan Stanley juga memberhentikan banyak bankir yang berfokus pada China.
Pukulan keras bagi bisnis di China terutama akibat kebijakan restriksi Covid-19 beberapa waktu lalu. Yang paling mengerikan adalah kebijakan China membatasi kemampuan perusahaan domestik untuk menjual saham ke luar negeri hingga menekan pasar. Secara global, pendapatan perbankan investasi turun 50%. Juru bicara Goldman, Morgan Stanley dan Bank of America menolak memberi komentar.
Beberapa bank tengah berusaha mempersempit kesenjangan gaji di antara para bankir ketimbang memberhentikan mereka. Total kompensasi seorang direktur turun sekitar 30% ke kisaran US$ 400.000 - US$ 600.000, sementara seorang wakil presiden penurunan kompensasinya lebih kecil sekitar 10%-15%. Goldman tercatat sebagai perusahaan dengan rekor pemberian kompensasi sebesar 20% di atas pasar pada 2022.
Bila di China banyak bankir investasi yang menderita penurunan pendapatan, para investment banker di Australia dan Korea nasibnya lebih baik. Terutama bagi bankir yang bergerak di bidang energi bersih, merger dan akuisisi. Bank investasi juga cenderung mempertahankan talenta terbaik mereka yang berkinerja bagus untuk mengantisipasi rebound transaksi tahun-tahun mendatang. Citigroup misalnya, menaikkan kompensasi hingga 15% untuk bankir junior mereka.
(bbn)