Berdasarkan laporan keuangan pada kuartal I-2023 yang ditandatangani Direktur Utama Wijaya Karya, Agung Budi Waskito dan Direktur Keuangan serta Manajemen Risiko Wijaya Karya, Adityo Kusumo. Cash flow statement atau laporan arus kas WIKA pada jumlah kas dan setara kas tercatat jatuh, hanya tersisa Rp2,22 triliun. Anjlok 39% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Sepanjang kuartal I-2023, WIKA sudah menggelontorkan sejumlah kas untuk Aktivitas Operasi mencapai Rp2,22 triliun. Adapun angka tersebut berasal dari Penerimaan Kas dari Pelanggan hanya Rp4,79 triliun, tetapi Pembayaran Kepada Pemasok mencapai Rp6,50 triliun.
Alhasil, WIKA harus menggunakan sejumlah kasnya untuk aktivitas operasional.
Bersamaan dengan kinerja tersebut, WIKA mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp4,34 triliun, dengan laba kotor hanya Rp323 miliar, efek dari beban pokok pendapatan yang meningkat, serta adanya beban bunga pada tingkat pinjaman WIKA.
WIKA kemudian menderita rugi bersih sejumlah Rp521 miliar pada kuartal I-2023.
Sementara itu, laporan keuangan Waskita Karya pada kuartal I-2023 yang ditandatangani Direktur Utama, Destiawan Soewardjono dan Direktur Keuangan serta Manajemen Risiko, Wiwi Suprihatno menunjukkan jumlah kas dan setara kas sebesar Rp7,5 triliun, turun 27% yoy. WSKT juga sudah menguras kas untuk Aktivitas Operasi mencapai Rp467 miliar, melesat naik mencapai 223% yoy.
Menilik lebih dalam pada laporan keuangan kuartal I-2023, WSKT memiliki modal saham biasa sebesar Rp2,88 triliun. Kemudian, WSKT tercatat memiliki tambahan modal disetor sebesar Rp13,56 triliun pada kuartal I-2023.
Dari catatan kedua modal tersebut, WSKT memiliki saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp1,72 triliun, dan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya tercatat mengalami defisit hingga Rp10,31 triliun pada kuartal I-2023.
Dengan demikian, WSKT mengalami defisit saldo laba sebesar Rp8,59 triliun pada neraca keuangannya di kuartal I-2023. Angka defisit tersebut membengkak 4% dibandingkan dengan 31 Desember 2022 kemarin yang defisit Rp8,21 triliun.
Adapun dalam laporan keuangan tersebut manajemen mengatakan adanya defisit disebabkan Waskita Karya yang mengalami kekurangan arus kas dari Aktivitas Operasi.
“Kondisi ini timbul akibat dari beberapa proyek bermasalah yang memerlukan pendanaan dari utang, sehingga Grup perlu melakukan restrukturisasi perjanjian utang, dan memasuki masa standstill dan pengaturan cash waterfall,” tulis manajemen dalam laporan keuangan Waskita pada catatan kelangsungan usaha.
Bersamaan dengan kinerja tersebut, WSKT mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,73 triliun, dengan laba kotor hanya Rp400 miliar. Dengan demikian WSKT membukukan rugi bersih sejumlah Rp374 miliar pada kuartal I-2023.
Berikut data selengkapnya dalam 5 tahun terakhir:
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
2022
Kas dan Setara Kas: Rp5,66 triliun
Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: (Rp2,88 triliun)
Pendapatan Usaha: Rp21,48 triliun
Laba (Rugi) Bersih: (Rp59,59 miliar)
2021
Kas dan Setara Kas: Rp6,98 triliun
Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: (Rp3,73 triliun)
Pendapatan Usaha: Rp17,80 triliun
Laba (Rugi) Bersih: Rp117,66 miliar
2020
Kas dan Setara Kas: Rp14,95 triliun
Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: Rp141,27 miliar
Pendapatan Usaha: Rp16,53 triliun
Laba (Rugi) Bersih: Rp185,76 miliar
2019
Kas dan Setara Kas: Rp10,34 triliun
Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: Rp265,74 miliar
Pendapatan Usaha: Rp27,21 triliun
Laba (Rugi) Bersih: Rp2,28 triliun
2018
Kas dan Setara Kas: Rp13,97 triliun
Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: Rp3,93 triliun
Pendapatan Usaha: Rp31,15 triliun
Laba (Rugi) Bersih: Rp1,73 triliun
PT Waskita Karya Tbk (WSKT)
2022
Kas dan Setara Kas: Rp8,94 triliun
Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: (Rp106,58 miliar)
Pendapatan Usaha: Rp15,30 triliun
Laba (Rugi) Bersih: (Rp1,89 triliun)
2021
Kas dan Setara Kas: Rp13,16 triliun
Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: Rp192,784 miliar
Pendapatan Usaha: Rp12,22 triliun
Laba (Rugi) Bersih: (Rp1,09 triliun)
2020
Kas dan Setara Kas: Rp1,21 triliun
Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: Rp411,061 miliar
Pendapatan Usaha: Rp16,19 triliun
Laba (Rugi) Bersih: (Rp7,37 triliun)
2019
Kas dan Setara Kas: Rp9,25 triliun
Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: Rp9,01 triliun
Pendapatan Usaha: Rp31,38 triliun
Laba (Rugi) Bersih: Rp938,14 miliar
2018
Kas dan Setara Kas: Rp10,84 triliun
Arus Kas yang Diperoleh dari (Digunakan) Aktivitas Operasi: Rp4,01 triliun
Pendapatan Usaha: Rp48,78 triliun
Laba (Rugi) Bersih: Rp3,96 triliun
(fad/aji)