IHSG menutup pekan lalu dengan posisi kenaikan 0,5% ke posisi 6.898, dengan posisi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di kisaran Rp 14.978. Pada penutupan Jumat lalu, IHSG ditopang oleh kenaikan saham-saham di sektor keuangan dan energi. Investor asing mencatatkan net buy Rp 919 miliar.
Saham-saham yang menjadi target pembelian PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Sejak pekan lalu Indonesia telah memasuki musim laporan keuangan, yang mendorong aktivitas beli saham oleh investor. Apa yang terjadi pada PDB AS juga memicu hal yang sama.
Selasa (31/1/2023) besok PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan merilis laporan keuangan tahunan mereka, melengkapi dua bank besar lain yang sudah lebih dulu, BNI dan BCA. Ini akan jadi katalis positif untuk pasar saham Indonesia pekan terakhir bulan Januari.
Kabar yang mendorong aktivitas bursa saham Indonesia antara lain target kontrak baru PT Waskita Karya Tbk (WSKT) senilai Rp 22 triliun di 2023. Sementara target kontrak baru PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Rp 27 triliun. Pencapaian marketing sales PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) juga mencapai Rp 8,8 triliun sepanjang 2022. Angka yang melebihi ekspektasi dengan naikan 15% YoY. Saham konstruksi dan properti cukup menjadi perhatian investor. Terlebih ada dorongan dari anggaran infrastruktur yang meningkat 7% di 2023 dengan nilai Rp 392 triliun.
(wep)