Logo Bloomberg Technoz

Tingkat kesuburan Jepang turun ke rekor terendah yaitu 1,26 pada 2022, menurun selama tujuh tahun berturut-turut, menurut data kementerian kesehatan yang dirilis Jumat 2 Juni lalu. Angka itu turun dari 1,30 di tahun sebelumnya, rekor terendah yang sejak 2005.

Adapun jumlah bayi yang lahir tahun lalu di negara itu mencapai rekor terendah, yaitu  770.747 atau turun 40.875 dari tahun 2021. Ini juga menandai pertama kalinya jumlah bayi baru lahir turun di bawah 800.000.

Pemerintah pusat dan daerah tengah berupaya mengurangi hambatan yang mungkin menghalangi warganya untuk menikah dan memulai keluarga, termasuk mengumumkan baru-baru ini bahwa akan mengalokasikan sekitar 3,5 trillion yen (Rp 372,1 triliun) untuk kebijakan untuk meningkatkan angka kelahiran yang menurun.

China

Jumlah penduduk China berkurang untuk pertama kali sejak 1961, berdasarkan data resmi Biro Statistik Nasional China pada Januari lalu. Pada 2022, jumlah penduduk China tercatat sebanyak 1,41 miliar jiwa, berkurang 850.000 jiwa dibandingkan akhir 2021, yang menjadi catatan sejarah bagi China terkait semakin seriusnya krisis demografi.

Selama 2022, sebanyak 9,56 juta bayi lahir turun dibandingkan angka kelahiran 2021 yang tercatat 10,62 juta kelahiran. Angka kelahiran tahun lalu juga menjadi yang terendah sejak 1950, kendati pemerintah China sudah menempuh banyak kebijakan untuk mendorong keluarga memiliki lebih banyak anak. 

Terakhir kali China mengalami penurunan jumlah penduduk adalah di era Mao Zedong pada tahun 1961, saat terjadi bencana kelaparan hebat. 

Korea Selatan

Angka tersebut bahkan lebih mencolok di Korea Selatan (Korsel) yang memiliki tingkat kesuburan terendah di dunia, yaitu 0,78 anak per perempuan pada tahun lalu, menurut data badan statistik negara tersebut pada Februari lalu. Angka 0,81 pada tahun sebelumnya sudah menjadi yang terendah di antara lebih dari 260 negara yang dilacak oleh Bank Dunia.

Tenaga kerja yang menyusut adalah penyebab utama penurunan tingkat pertumbuhan potensial Korsel. Populasi usia kerja memuncak pada 37,3 juta pada tahun 2020 dan diperkirakan akan turun hampir setengahnya pada tahun 2070,

Jumlah bayi baru lahir menurun tahun lalu menjadi 249.000 dari 260.600 tahun sebelumnya. Itu kurang dari 5% dari populasi. Sebaliknya, sekitar 373.000 orang meninggal tahun lalu.

Amerika Serikat

Jumlah kelahiran di Amerika Serikat (AS) stagnan atau tidak mengalami peningkatan pada tahun lalu. Hal ini diumumkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) 1 Juni lalu. Di negara itu, kelahiran bayi oleh ibu usia 35 tahun ke atas terus meningkat. Namun, tingkat kelahiran pada ibu usia awal 20-an berkurang.

Sebanyak kurang dari 3,7 juta bayi lahir di AS tahun lalu, sekitar 3.000 lebih sedikit dari tahun sebelumnya. Kelahiran di AS telah mengalami penurunan selama lebih dari satu dekade sebelum Covid-19 muncul, kemudian turun sebesar 4% dari tahun 2019 hingga 2020.

Indonesia

Hasil survei Badan Pusat Statistik tahun 2020, angka kelahiran total (total fertility rate) Indonesia sebesar 2,10, yang artinya rata-rata perempuan di Indonesia akan melahirkan dua anak pada masa reproduksinya.

Namun dalam kurun satu dekade terakhir, terjadi penurunan angka kelahiran total sebesar 0,39. Penurunan ini telah berhasil mencegah terjadinya baby boom pada saat pandemi Covid-19 dan masih berkaitan dengan program keluarga berencana yang diluncurkan oleh BKKBN sejak tahun 1970.

Di Indonesia, pandemi Covid-19 cenderung lebih berdampak pada penundaan kelahiran anak sebagai akibat dari kekhawatiran soal ekonomi.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu menganjurkan generasi muda tak menunda menikah agar pertumbuhan penduduk usia produktif tidak kian mengecil. Pernyataan itu diungkapkannya merespons data Bappenas soal angka kelahiran total.

Data Bappenas mengungkap bahwa menggunakan skenario trend, angka kelahiran total akan terus menurun sampai 1,9 di tahun 2045 diiringi dengan Infant Mortality Rate (IMR) yang sebesar 7,85. Di sisi lain, rata-rata pertumbuhan penduduk periode 2020-2050 sebesar 0,67 persen setiap tahunnya atau mengalami perlambatan.

(bbn)

No more pages