Bloomberg Technoz, Jakarta - Dunia saat ini dibayangi defisit kelahiran di mana populasi kian menyusut. Meski menyusutnya jumlah populasi baik untuk kelestarian lingkungan, demografi yang menua memberikan tantangan tersendiri bagi negara-negara yang mengalami penurunan kelahiran.

Tantangan terbesarnya adalah meningkatnya biaya perawatan kesehatan dan pensiun. Di Asia sendiri penurunan tingkat kesuburan termasuk yang paling ekstrem. 

Selain masalah yang sudah lama ada, seperti kesulitan menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan serta biaya membesarkan anak, para ahli menyebut pandemi COVID-19 dan ketakutan komplikasi kehamilan adalah alasan lain mengapa lebih sedikit perempuan yang memutuskan untuk melahirkan. 

Berikut beberapa negara yang mengalami penurunan kelahiran.

Jepang