Terkait dengan stok di dalam negeri, Arief memastikan masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir bulan ini. Namun, dia tidak menampik stok penyangga atau buffer stock yang dikelola pemerintah sudah menipis.
Dengan demikian, Bapanas mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk segera mengeluarkan Surat Persetujuan Impor (SPI) bawang putih agar stok di dalam negeri tetap terjaga.
“Kalau kami lihat stok cukup sampai Juni 2023, tetapi buffer-nya tipis. Maka kami dorong supaya bisa dikeluarkan persetujuan impor,” ungkapnya.
Hingga 29 Mei 2023, Kemendag baru menerbitkan SPI untuk impor 176.503 ton bawang putih. Volume tersebut baru 20,8% dari Rencana Impor Produk Hortikultura (RIPH) Kementerian Pertanian (Kementan) sebanyak 849.797 ton.
Adapun, untuk realisasi impor dari SPI yang sudah terbit menurut Arief mencapai sudah 137.589 ton atau 78% dari volume yang sudah diizinkan. Dengan demikian, masih ada 38.914 ton impor belum terealisasi.
Sementara itu, untuk produksi dalam negeri diperkirakan hanya 23.337 ton hingga akhir tahun ini. Total produksi dalam negeri selama setahun masih lebih rendah dari kebutuhan per bulan untuk bawang putih yang reratanya mencapai 55.000 ton.
Berdasarkan Prognosa Neraca Pangan Nasional Januari—Desember 2023, kebutuhan bawang putih nasional selama tahun ini diprediksi mencapai 652.000 ton, sedangkan produksi dalam negeri hanya 18.000 ton. Adapun, stok awal atau carry over dari 2022 hanya sebanyak 143.000 ton.
“Untuk neraca komoditas bawang putih dari Januari—Juli 2023, total ketersediaan 394.263 ton. Untuk kebutuhan di periode yang sama mencapai 389.447 ton,” terang Arief.
Sebelumnya, Kemendag sempat menampik tudingan bahwa keterlambatan penerbitan SPI bawang putih adalah biang keladi seretnya stok komoditas tersebut di dalam negeri, yang berujung pada harga yang terus meroket beberapa pekan terakhir.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berdalih, sejauh ini stok bawang putih masih relatif aman. Namun, dia tidak menyebutkan berapa tepatnya pasok komoditas bumbu dapur tersebut yang masih tersisa di dalam negeri.
“Yang tahu saya kok [stoknya]. Kamu tahu dari mana [kalau stok menipis]?” ujarnya ketika dimintai konfirmasi perihal anomali stok dan harga bawang putih oleh awak media di Hotel St. Regis, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).
Zulhas – demikian sapaan akrabnya – bahkan menyebut impor bawang putih sepatutnya tidak lagi dilakukan. Dia meminta agar komoditas pangan tersebut bisa dipenuhi lewat produksi dalam negeri.
“Masak soal bawang [putih], soal apa itu, buah-buahan kering [saja] impor. Ya kita kurang-kurangilah impor-impor yang bisa mengganggu ekonomi kita,” tegasnya.
(rez/wdh)