Dengan demikian aktivitas manufaktur Indonesia masih optimis di zona ekspansi karena di atas 50, dengan mencatatkan ekspansi selama 21 bulan berturut-turut namun dengan laju kenaikan terlemah sejak November 2022 seiring dengan lesunya produksi di tengah kontraksi pada pesanan baru.
Data selanjutnya, inflasi tahunan Indonesia melandai menjadi 4% (year-on-year/yoy) pada Mei, terendah dalam 12 bulan terakhir dari sebelumnya 4,33% yoy pada April.
Pencapaian inflasi tersebut tercatat untuk pertama kali sejak Mei 2022 dengan angka inflasi yang sudah berada di kisaran target Bank Indonesia (BI) tahun ini yang ditetapkan sebesar 3,0±1%, setelah selama 11 bulan bertahan di atas level 4%.
Lanjut, tim research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat mencatat bahwa ekonomi AS menambahkan 339,000 lapangan kerja pada Mei, lebih baik dari ekspektasi pasar sebanyak 190,000 lapangan kerja.
Adapun pada tingkat pengangguran naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan menjadi 3,7%.
“Perilisan data pekerjaan AS menimbulkan optimisme bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan 13-14 Juni mendatang. Ini akan menjadi penghentian pertama sejak The Fed memulai pengetatan kebijakan anti-inflasi yang agresif lebih dari setahun yang lalu,” jelasnya.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan, IHSG ditutup flat di level 6.633 pada perdagangan kemarin (5/6/2023). Posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave C.
“IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji rentang area 6.687 - 6.764,” papar Herditya dalam riset yang diterbitkan pada Selasa (6/6/2023).
Herditya juga memberikan catatan, IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu ke rentang 6.584 - 6.613 dahulu. Waspadai, apabila break support 6.562 maka IHSG rawan menuju ke 6.509 - 6.530.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, HRUM, MDKA, PGAS, dan SMGR.
Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup stagnan dengan penguatan 0,002%, dengan investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp614 miliar di reguler market.
Melihat hal tersebut, CGS-CIMB memperkirakan IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat pada hari ini, dengan resistance 6.650 - 6.700 dan support 6.600 - 6.580 Dengan saham rekomendasinya ialah PGAS, BRPT, MAPI, CPIN, BSDE, dan ADRO.
Bursa AS Melemah
Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada Senin (05/06/2023) setelah saham teknologi dan energi menghapus kenaikan sebelumnya.
Saham teknologi mendominasi indeks S&P 500 dan saham Apple Inc. sebagai salah satu konstituennya turun sebanyak 2% untuk mengantisipasi peluncuran headset mixed-reality.
Saham perusahaan minyak utama Chevron Corp. dan Exxon Mobil Corp. juga tergelincir setelah reli sebelumnya karena harga minyak yang lebih tinggi menyusul pengurangan pasokan dari Arab Saudi.
Sementara itu, Departemen Keuangan melayangkan laporan setelah sektor jasa AS hampir stagnan di bulan Mei. Ukuran keseluruhan layanan dari Institute for Supply Management (ISM) secara tak terduga turun ke level terendah tahun ini, menawarkan penilaian pada ekonomi AS yang kurang optimis.
Reli di saham Big Tech dan optimisme pada suku bunga telah menodorong kenaikan besari di S&P 500. Namun, risiko masih membayangi dengan para trader yang semakin berspekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku buga stabil pada bulan Juni 2023, tetapi tetap membuka opsi untuk kenaikan nantinya.
(fad)