Jillian Deutsch dan Stephanie Bodoni - Bloomberg News

Bloomberg, Uni Eropa berharap perusahaan teknologi memperingatkan pengguna tentang konten yang dihasilkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), yang dapat menyebabkan disinformasi, sebagai bagian dari kode etik bersifat sukarela yang ditinggalkan Twitter Inc. bulan lalu.

Sementara teknologi baru AI “dapat menjadi kekuatan untuk kebaikan,” ada “sisi gelap” dengan “risiko baru dan potensi konsekuensi negatif bagi masyarakat,” Vera Jourova, wakil presiden Komisi Eropa, mengatakan kepada wartawan pada Senin (05/06/2023).

“Teknologi baru meningkatkan tantangan baru untuk memerangi disinformasi.”

Perusahaan yang menandatangani kode praktik sukarela Uni Eropa untuk melawan disinformasi, termasuk TikTok Inc., Microsoft Corp., dan Meta Platforms Inc., sekarang harus “melabeli dengan jelas” layanan apapun yang berpotensi menyebarkan disinformasi yang dihasilkan oleh AI, kata Jourova.