Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, penyelesaian dua proyek tol PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan dialihkan pengerjaannya ke PT Hutama Karya Tbk (HK). Keduanya adalah, Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan Kaayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung).
Seiring dengan pengalihan tersebut, Kementerian BUMN mengusulkan tambahan penyertaan modal negara (PMN) Rp12,5 triliun untuk HK. "Kami mengajuan PMN untuk menyelesaikan beberapa ruas tol melalui HK, ada ruas tol Bocimi dan Kapal Betung," kata wakil menteri dengan sapaan akrab Tiko tersebut, Senin (5/6/2023).
Jika disetujui, HK akan mengantongi PMN total senilai Rp22,5 triliun. Senilai Rp10 triliun digunakan untuk pendanaan masa operasi dan Rp12,5 triliun untuk menyelesaikan proyek tol WSKT.
Sejumlah ruas tol WSKT memang menjadi penyebab tidak sehatnya neraca keuangan WSKT saat ini. Salah satunya, Kapal Betung.
Jadi Anak Usaha
Selain meminta PMN tambahan, Kementerian BUMN juga membuka opsi menjadikan WSKT sebagai anak usaha HK. Ini merupakan bagian dari merger BUMN Karya.
Setelah restrukturisasi WSKT rampung, saham pemerintah di WSKT akan diinbrengkan ke HK. "Ini baru ide sementara, jadi belum pasti, jadi diinbrengkan saham pemerintah (di WSKT) ke HK," kata Tiko.
Pemerintah saat ini memiliki 21,7 miliar atau setara 75,34 miliar saham WSKT atau setara 75,35%. Sementara, masyarakat memiliki 24,65% saham WSKT.
Jika opsi yang diambil, WSKT akan diuntungkan. Menurut Tiko, berubahnya posisi WSKT menjadi anak usaha HK akan membuat WSKT lebih mudah memperoleh proyek. Berbeda dengan situasi saat ini yang mana WSKT kesulitan mendapatkan proyek karena kondisi keuangan yang tidak sehat.
"Jadi, tujuan ke depan itu ada proyek dari induk. Sekarang, ikut bid (proyek) di mana-mana tapi kalah bersaing. Nanti, bukannya untung malah boncos terus, dapat proyek tapi rugi terus. Kalau di bawah HK bisa dikasih proyek dengan margin terukur" terang Tiko.
Namun, sebelum opsi itu dijalankan, Kementerian BUMN ingin lebih dulu memastikan restrukturisasi WSKT rampung. Pasalnya, HK juga memiliki tugas yang berat karena ada proyek Trans Sumatera.
(ibn/dhf)