Sebuah kereta penumpang ekspres bertabrakan dengan kereta barang stasioner di distrik Balasore di negara bagian timur Odisha pada 2 Juni 2023. Hal ini mengakibatkan beberapa gerbong terlempar ke jalur yang berdampingan, dan masuk ke jalur kereta penumpang ekspres lain yang datang dari arah seberang.
Tabrakan pertama begitu kuat sehingga gerbong Coromandel Express terlempar tinggi ke udara, terpelintir dan kemudian terhempas dari rel. Foto dan video dari situs menunjukkan logam hancur berserakan di rel.
Petugas penyelamat harus menggunakan obor gas dan pemotong listrik untuk menjangkau korban yang terjebak.
Berapa banyak orang yang tewas dan luka-luka?
Korban tewas yang dilaporkan pemerintah sejauh ini adalah 275, direvisi setelah sebelumnya dilaporkan mencapai 288 orang. Setidaknya 800 orang luka-luka. Banyak dari mereka mengalami luka parah.
Operasi pencarian dan penyelamatan berakhir pada Sabtu (03/06/2023) dan lebih dari 1.000 orang mulai bekerja untuk membersihkan lokasi. Pembersihan puing-puing di lokasi kecelakaan menggunakan mesin penggali hidrolik dan pemindah tanah dilanjutkan pada Minggu (04/06/2023) malam waktu setempat.
Apa penyebab kecelakaan tersebut?
Pihak penyelidik mencari penyebab di balik kecelakaan tersebut, termasuk peluang kesalahan manusia, gagal sinyal, atau sabotase.
“Tampaknya ada beberapa kesalahan dalam sistem sinyal,” Jaya Varma Sinha, seorang pejabat kereta api mengatakan pada konferensi pers di New Delhi pada Minggu (04/06/2023).
Coromandel Express seharusnya memasuki stasiun Balasore di jalur utama, namun menerima sinyal untuk menggunakan jalur melingkar di mana kereta barang diparkir, lapor kantor berita Press Trust of India, mengutip laporan penyelidikan awal.
Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw telah mengisyaratkan bahwa sabotase juga bisa menjadi penyebab, dan meminta agar kecelakaan tersebut diselidiki oleh Biro Investigasi Pusat.
Up-line train movement also started. pic.twitter.com/JQnd7yUuEB
— Ashwini Vaishnaw (@AshwiniVaishnaw) June 4, 2023
Seberapa aman kereta di India?
Kereta Api India, jaringan terbesar keempat di dunia, mengangkut sekitar 24 juta penumpang setiap hari, dan sangat penting bagi perekonomian negara tersebut.
Namun, sistem kereta api yang diberlakukan selama pemerintahan kolonial Inggris tersebut mengalami peningkatan dan modernisasi yang terbatas, dan terganggu lagi dengan ratusan kecelakaan setiap tahunnya.
Sebagian besar disalahkan pada pealatan persinyalanyang sudah usang, atau adanya kesalahan yang dibuat oleh manusia.
Pengawas Keuangan dan Auditor Jenderal India dalam laporan baru-baru ini telah menandai banyak kekurangan, termasuk inspeksi yang tidak memadai dan kurangnya pemeliharaan.
Tahun lalu, kereta api India memperkenalkan sistem pencegahan tabrakan yang dikenal sebagai Kavach, yang dalam bahasa Hindi untuk baju besi. Sistem tersebut mengontrol kecepatan kereta dengan secara otomatis mengerem jika terjadi kecepatan berlebih atau situasi seperti tabrakan. Namun, sistem tersebut dipasang pada sejumlah kereta dan rute terbatas.
Sistem anti-tabrakan tidak dipasang di rute tempat kecelakaan pada hari Jumat terjadi.
Sekitar 3.000 orang tewas dalam kecelakaan kereta api di India sejak tahun 2000. Pada tahun 1995, lebih dari 300 tewas dalam sebuah tabrakan. Pada tahun 1981, sekitar 750 penumpang tewas ketika kereta yang penuh sesak tergelincir di jembatan dan jatuh ke sungai. Hal ity diyakini sebagai bencana kereta api terburuk di India.
Distressed by the train accident in Odisha. In this hour of grief, my thoughts are with the bereaved families. May the injured recover soon. Spoke to Railway Minister @AshwiniVaishnaw and took stock of the situation. Rescue ops are underway at the site of the mishap and all…
— Narendra Modi (@narendramodi) June 2, 2023
Bagaimana reaksi Narendra Modi mengenai kecelakaan tersebut?
Modi, yang seharusnya meresmikan layanan kereta berkecepatan tinggi di India barat pada Sabtu (03/06/2023) mengunjungi lokasi kecelakaan dan rumah sakit terdekat. Ia meninjau upaya penyelamatan dan pertolongan.
Partai-partai oposisi, khususnya partai Kongres, menyalahkan pemerintah karena tidak berbuat banyak untuk meningkatkan keamanan kereta api selama dekade terakhir. Mereka menuntut Menteri Perkeretaapian Vaishnaw mundur.
Modi tidak menghadapi dampak politik langsung dari tragedi itu. Partai Bharatiya Janata yag berkuasa berhasil mempertahankan kekuasaan di negara bagian asalnya, Gujarat, tahun lalu meskipun ada insiden jembatan runtuh yang mewaskan setidaknya 135 orang.
(bbn)