Logo Bloomberg Technoz

Target Lifting Migas 2024 Makin Melempem, Ini Biang Keladinya

Rezha Hadyan
05 June 2023 16:30

Ilustrasi minyak bumi (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi minyak bumi (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah mengakui target produksi siap jual atau lifting minyak dan gas bumi (migas) di rentang 1,59—1,70 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) pada 2024 tidak akan mudah dicapai kendati telah diturunkan dari target tahun ini. Produksi bakal dihadapkan pada kendala kualitas minyak Indonesia yang kian merosot.

Untuk diketahui, target lifting migas dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 tersebut lebih rendah dari target APBN 2023 sebanyak 1,76 juta BOEPD. Adapun, realisasi lifting migas pada 2022 hanya mencapai 1,56 juta BOEPD.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), per Mei, realisasi lifting migas baru mencapai 1,55 juta BOEPD, sedangkan proyeksi sampai dengan akhir tahun hanya mencapai 1,60 juta BOEPD alias di bawah target APBN tahun ini.

Kendala-kendala di lapangan menunjukkan kualitas minyak kita menurun, [sehingga] dibutuhkan upaya yang besar untuk memeriahkannya.

Menteri ESDM Arifin Tasrif

Kendati target lifting migas diturunkan, pemerintah tidak ikut memangkas anggaran pengembalian seluruh biaya operasi yang timbul dari kegiatan hulu migas alias cost recovery untuk tahun depan.

Dalam RAPBN 2024, cost recovery untuk lifting migas dipatok US$7,9 miliar—US$8,25 miliar (sekitar Rp117,64 triliun—Rp122,86 triliun). Angka tersebut relatif setara dengan pagu APBN 2023 yang juga senilai US$8,25 miliar dan naik dari 2022 sejumlah US$7,85 miliar (Rp116,84 triliun).