Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar saham Asia diproyeksikan akan menguat pada Senin (30/1/2023) mengawali pekan dengan optimis, bersamaan dengan spekulasi Federal Reserve (The Fed) akan memperlambat laju kenaikan suku bunga pada minggu ini.

Sentimen lainnya didukung oleh kenaikan saham Amerika Serikat (AS) yang berada pada tren bullish pada Jumat (27/1/2023). Pelaku asar di Wall Street mengabaikan prospek yang mengecewakan dari beberapa perusahaan teknologi. Tercermin dari kenaikan 0,96% pada indeks Nasdaq 100. Demikian dilansir dilansir Bloomberg News, Senin (30/1/2023).

Kontrak berjangka saham Jepang dan Australia bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Imbal hasil obligasi pemerintah Australia naik tipis, sedangkan di Selandia Baru tercatat turun tipis setelah bergerak fluktuatif pada penutupan obligasi 10 tahunan pada Jumat.

Bangkitnya saham-saham teknologi pada awal tahun membawa indeks Nasdaq 100 menuju minggu terbaiknya sejak November tahun lalu. Hal ini disokong oleh raihan Tesla dan Meta Platforms naik mendekati 3% pada Jumat.

Kenaikan indeks yang terjadi terus-menerus hingga minggu ke-4 bertolakbelakang dengan sentimen negatif pasar terhadap Intel usai pernyataan yang mengkhawatirkan dari Microsoft dan Texas Instruments Inc.