Pada saat yang sama, keyakinan investor terhadap ketangguhan ekonomi RI masih tinggi. "Indikasinya bisa terlihat dari kenaikan selisih yield antara INDOGB-10 tahun dan INDOGB-2 tahun menjadi 72 bps dari posisi 61 bps," kata Lionel.
Dengan berbagai faktor dan perkembangan terakhir itu, rupiah memiliki alasan penguatan hari ini seiring akan meningkatnya aliran modal asing ke pasar surat utang negara. Lionel memprediksi, yield INDOGB-10 tahun akan terkonsolidasi di rentang 6,3%-6,4% hari ini dengan pergerakan rupiah menguat ke kisaran Rp14.850-Rp14.950/US$.
Analisis Teknikal
Secara teknikal nilai rupiah masih berpotensi melanjutkan penguatan. Kali ini target rupiah menuju area level Rp14.870/US$ sebagai resistance krusial. Adapun jika kembali tembus resistance tersebut, berpotensi melanjutkan ke Rp14.815/US$.
Apabila nilai rupiah terjadi pembalikan arah, support terdekat pada level Rp14.932/US$ dan support selanjutnya pada level Rp14.947/US$.
-- dengan analisis teknikal dari M. Julian Fadli
(rui)