Logo Bloomberg Technoz

“Para mitra memahami logika perang. Kami akan kalah tanpa pesawat tempur,” kata Mykhailo Podolyak, Kepala Staf Presiden Ukraina, dalam wawancara di Freedom TV.

Sedangkan Presiden Zelenskiy juga meminta Sekutu untuk menyediakan misil jarak jauh buat Ukraina. 

“Kami membutuhkan misil jarak jauh sehingga para teroris itu tidak merasa kebal. Kami harus menghapus kemungkinan mereka menempatkan misil di tempat yang jauh dari garis depan dan menghancurkan kota-kota di Ukraina dengan misil itu,” jelasnya.

Reznikov menegaskan dirinya tetap optimistis akan kemenangan negaranya atas Rusia terjadi tahun ini. “Walau banyak yang harus dilakukan. Situasi di garis depan Ukraina bagian timur, meski sulit, tetapi terkendali,” katanya.

Akan tetapi, Kanselir Jerman Olaf Scholz memberi wanti-wanti. Menurutnya, Sekutu bisa terlibat dalam perlombaan senjata (arms-race).

“Adalah tanggung jawab saya untuk memastikan perang Rusia di Ukraina tidak menjadi perang melawan NATO. Saya tidak akan mengizinkan eskalasi itu,” tegas Scholz dalam wawancara bersama harian Tagesspiegel.

Jumat (27/1/2023) lalu, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban mengatakan Sekutu sudah berubah menjadi peserta aktif di perang Ukraina dengan mengirimkan semakin banyak senjata.

“Awalnya Jerman mau mengirim helm. Sekarang mereka mengirim tank, dan ada pembicaraan soal pesawat,” tegasnya.

Sementara itu, warga Amerika Serikat (AS) terbelah soal apakah Kongres perlu menyetujui lebih banyak pengiriman dana dan senjata ke Ukraina. Dalam jajak pendapat yang digelar NBC News, 49% responden mendukung dan 47% menolak. Jajak pendapat yang sama juga menghasilkan 65% responden menolak pemotongan terhadap anggaran pertahanan.

Jajak pendapat dilakukan pada 20-24 Januari yang melibatkan 1.000 responden dengan margin kesalahan 3,1 poin persentase.

(bbn)

No more pages