Kakak perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengatakan, satelit pengintai militer Pyongyang yang akan diluncurkan tersebut tak berbeda dengan ribuan satelit negara-negara lain yang sudah lebih dulu beroperasi di orbitnya. Hal ini membuat DPRK merasa aneh negara-negara tersebut justru menentang dan khawatir terhadap rencana Korea Utara.
"Saya ingin menjelaskan sekali lagi bahwa peluncuran satelit pengintai militer oleh RRDK merupakan tindakan balasan yang sah untuk mengatasi ancaman militer AS dan pasukan bawahannya yang telah melewati batas, dan pelaksanaan hak untuk mempertahankan diri yang bertujuan untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorial," kata Kim.
Pekan lalu, ia memperingatkan bahwa tidak ada negara yang dapat menyangkal hak Pyongyang untuk menempatkan satelit mata-mata di luar angkasa.
Korea Utara memang sempat gagal meluncurkan satelitnya karena jatuh ke Laut Kuning, pekan lalu. Menurut laporan KCNA, roket pendorong satelit tiba-tiba kehilangan daya pada tahap kedua pendakian.
(bbn)