Sebelumnya, sebuah kereta ekspres bertabrakan dengan kereta barang saat melintasi rel di negara bagian Odisha, Jumat Malam. Tabrakan tersebut membuat kereta penumpang tergelincir keluar jalur dan menuju rel dari arus sebaliknya. Pada saat bersamaa, sebuah kereta ekspres di jalur tersebut juga meluncur dan menabrak gerbong kereta yang tergelincir.
Foto-foto dan video dari lokasi kejadian menunjukkan gerbong-gerbong yang terguling menumpuk di atas gerbong lainnya, dengan beberapa gerbong yang terbalik dan lebih banyak lagi yang berserakan di atas rel. Di antara reruntuhan tersebut terdapat mayat-mayat dalam kondisi rusak dan terbakar, potongan tubuh manusia, dan barang-barang penumpang yang berserakan.
Jaringan kereta api India adalah salah satu moda transportasi dengan catatan penumpang hingga ratusan juta orang per bulan. Akan tetapi, jaringan transportasi ini sangat rentan kecelakaan yang sebagian besar dipicu kerusakan peralatan, persinyalan, teknologi kuno, dan kesalahan manusia atau human error.
Sekitar 3.000 orang telah tewas dalam kecelakaan kereta api sejak tahun 2000. Pada tahun 1995, lebih dari 300 orang tewas dalam sebuah tabrakan antara dua kereta api di Utara Kota Agra.
Perdana Menteri Narendra Modi mengunjungi lokasi kecelakaan dan rumah sakit terdekat, Sabtu (3/6/2023). Ia juga menjanjikan bantuan medis bagi mereka yang terluka, dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal.
Para penyelidik sedang mencari tahu penyebab di balik kecelakaan ini termasuk kesalahan manusia, kegagalan sinyal, atau sabotase. Sebuah sinyal diberikan kepada Coromandel Express untuk memasuki jalur utama tetapi sinyal tersebut tidak berfungsi dan kereta memasuki jalur loop dan menabrak kereta barang yang diparkir di sana, Press Trust of India melaporkan, mengutip sebuah laporan awal dari penyelidikan.
(bbn)