"Jadi kalau kita lihat dua tema itu ada 2 elemen. Yang elemen pertama 'ASEAN Matters' bagaimana Indonesia keketuaannya tetap menjadikan ASEAN relevan tidak saja bagi rakyat Indonesia tapi juga bagi rakyat di ASEAN dan beyond. Jadi beyond juga ada di luar ASEAN. Yang kedua, kita ingin ASEAN tetap memerankan peran sentral sehingga dapat menjadi motor dapat berkontribusi bagi stabilitas kawasan," kata Retno.
Kawasan yang dimaksud kata dia adalah tak hanya Asia Tenggara namun juga Indo-Pasifik lantaran kawasan ini sangat strategis namun juga penuh persaingan di antara negara-negara sekitarnya bahkan negara kekuatan dunia. Presiden Jokowi kata Retno ingin agar ASEAN menjadi lokomotif yang menggerakkan Indo-Pasifik menjadi kawasan yang stabil.
"Itu yang ASEAN Matters-nya," lanjut Menlu.
Kemudian dia menjelaskan perihal bagian "Epicentrum of Growth". Dia melanjutkan bahwa sejarah ASEAN tak pernah lepas dari hal ekonomi. Sementara saat ini proyeksi pertumbuhan ASEAN sebagaimana menurut Bank Pembangunan Asia (ADB) relatif lebih baik dari belahan dunia lainnya yaitu 4,7%. Diketahui Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia 1,7%.
"Presiden inginkan ini aset sehingga ASEAN bisa menjadi epicentrum of growth, pusat pertumbuhan ekonomi. Caranya adalah ada beberapa kerja sama yang harus diperkuaat, bidang kesehatan karena pandemi belum selesai, bidang energi, ketiga bidang pangan dan keempat adalah penguatan bidang kerja sama keuangan," kata dia.
Termasuk kata Menlu, pendekatan ke Indo-Pasifik akan banyak dilakukan dalam hal ekonomi. Oleh karena itu flagship kegiatan dalam keketuaan Indonesia kali ini yakni Indo-Pacific Forum. Hal ini dilakukan sebagai cara berperan untuk kestabilan Indo-Pasifik dengan pendekatan ekonomi tak hanya keamanan sebagaimanya biasanya.
(ezr)
