Ania Nussbaum - Bloomberg News
Bloomberg, Presiden Prancis Emmanuel Macron memdukung upaya Ukraina bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO), namun ia menyebut keanggotan penuh saat ini tidak dimungkinkan.
Pada Rabu (31/5/2023), Macron menganjur adanya “jalan menuju keanggotaan” NATO bagi Ukraina, ini menjadi sebuah pernyataan yang mengejutkan banyak pihak karena memberikan tawaran aksesi ke negara itu secara langsung. Namun sehari kemudian Macron memperjelas pernyataannya.
Berbicara di KTT Komunitas Politik Eropa di Moldova, Kamis (1/6/2023), ia mengatakan Eropa perlu memberikan jaminan keamanan segera pada Ukraina, tetapi bukan lewat keanggotaan penuh di NATO, karena saat ini status tersebut belum bisa diperoleh.

"Kami memiliki keinginan untuk membangun jaminan keamanan yang jelas dan lebih kuat dari apa yang kami lakukan saat ini," kata Macron kepada para wartawan usai KTT Komunitas Politik Eropa di Moldova, yang dihadiri oleh hampir 50 pemimpin, termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
Para anggota NATO sedang mempertimbangkan bagaimana membawa Ukraina lebih dekat ke dalam lingkupnya tanpa langsung menjadikannya anggota. Menjadikan Ukraina sebagai anggota bisa melanggar klausal pertahanan bersama aliansi yang menarik sekutu-sekutu barang ke dalam Perang.
Para pemimpin dari aliansi militer akan bertemu di Vilnius pada bulan Juli mendatang untuk mendiskusikan masalah ini lebih lanjut.
Zelenskiy sendiri menuntut jaminan keamanan jangka panjang selama Ukraina tetap berada di luar NATO.
(bbn)